ESGNOW.ID, JAKARTA -- Perum Perhutani bersama anak perusahaannya, Econique Perhutani Alam Wisata (PT Palawi Risorsis) menyukseskan program Cikole Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah.
Direktur Keuangan dan manajemen Risiko Perhutani Dewi Fitrianingrum mengatakan, hal ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi dan lingkungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
"Program Cikole 'Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah' bertujuan untuk membangun wilayah tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta membangun taman dengan konsep re/up cycle garden," ujar Dewi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
Dewi menyampaikan program ini meliputi penyediaan sarana dan prasarana untuk mengelola sampah hingga teknologi konversi sampah plastik residu dan segala sampah menjadi berharga serta melibatkan masyarakat sekitar. Dewi mengatakan Perhutani mendukung destinasi wisata di Cikole dapat terjaga kebersihannya dan terawat dengan baik sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang asri dan bersih.
"Bantuan tersebut merupakan wujud tanggung jawab Perhutani kepada lingkungan dan sosial yang diharapkan memberikan dampak kepada masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan. Terima kasih Kementerian BUMN atas dukungannya, semoga program ini dapat berlanjut di lokasi lainnya," kata Dewi.
Koordinator Asisten Deputi (Asdep) Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Kementerian BUMN, Teddy Poernama, menyampaikan, pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan suatu upaya yang melibatkan berbagai pihak, dengan fokus pada aspek 5P yang menggerakkan keberlanjutan: Profit, People, Prosperity, Peace, dan Partnership. Untuk pengelolaan sampah terpadu, lanjut Teddy, nantinya bisa mendapat dukungan dari BUMN-BUMN lain secara kolaborasi.
"Tiga aspek utama meningkatkan kontribusi destinasi pariwisata berkelanjutan ialah kolaborasi, sinergi pentaheliks dan kepemimpinan inovatif," kata Teddy.