ESGNOW.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengadopsi Kerangka Kerja Pengungkapan Keuangan yang Berhubungan dengan Alam (Taskforce on Nature-related Financial Disclosures/TNFD). Melalui Langkah yang berkolaborasi dengan World Wildlife Fund (WWF) ini, PLN memastikan bahwa laporan kinerjanya telah merujuk pada standar global pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang selaras dengan komitmen untuk mitigasi krisis iklim.
Sebelumnya, PLN telah melakukan penyelarasan Laporan Kinerja ESG (ESG Performance Report) Tahun 2022 dengan kerangka TNFD dan kali ini menerbitkan laporan TNFD secara terpisah. PLN menggandeng WWF Indonesia sebagai mitra strategis untuk memastikan laporan yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar global TNFD, tetapi juga meningkatkan pengelolaan isu-isu terkait dengan alam secara lebih menyeluruh.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, pihaknya menyadari pentingnya integrasi dalam pengelolaan isu lingkungan dengan operasional bisnis secara menyeluruh. Bagi PLN, adopsi TNFD akan menjadi bekal penting untuk mengidentifikasi risiko, peluang, dampak, dan ketergantungan terhadap alam, sekaligus memberikan informasi transparan kepada segenap pemangku kepentingan.
"Kami bangga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengadopsi TNFD karena kami sangat menyadari pentingnya mengintegrasikan pengelolaan isu lingkungan ke dalam strategi bisnis perusahaan," ucap Darmawan.
Darmawan melanjutkan, adopsi TNFD selaras dengan target Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan dampak positif terhadap alam. Diketahui, target Pemerintah tersebut selaras dengan perjanjian Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (KM-GBF) dan juga strategi penyelamatan keanekaragaman hayati Indonesia yang ada di dalam dokumen Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025–2045.
“Laporan TNFD ini menjadi bukti nyata komitmen Kami dalam mengintegrasikan aspek keberlanjutan secara menyeluruh. Melalui transparansi risiko dan dampak terhadap alam yang termuat dalam laporan ini, Kami berupaya membuktikan kepada masyarakat, lembaga jasa keuangan, komunitas dan investor tentang dedikasi kami dalam menjalankan bisnis ketenagalistrikan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” lanjut Darmawan.
Darmawan menilai, dengan memetakan risiko yang berhubungan dengan alam, PLN lebih siap dalam merumuskan langkah-langkah mitigasi krisis iklim yang dibutuhkan. Terutama karena ketergantungan PLN pada sumber daya alam dalam pengembangan infrastruktur bisnis ketenagalistrikan.
"Sehingga, laporan ini juga secara tidak langsung akan mendukung visi investor untuk menerapkan responsible investment dan menempatkan investasi pada perusahaan yang menerapkan aspek keberlanjutan," imbuhnya.
Sementara itu, CEO Yayasan WWF Indonesia, Aditya Bayunanda mengungkapkan apresiasinya pada PLN atas peluncuran laporan TNFD ini.
"Kami mengapresiasi PLN atas peluncuran laporan TNFD ini, semoga PLN dapat terus meningkatkan aspek keberlanjutan operasionalnya," tutur Aditya.
Dirinya berharap inisiatif PLN ini dapat diikuti oleh perusahaan dan lembaga lainnya untuk mewujudkan operasional bisnis yang memberikan dampak positif bagi alam.
“Kami berharap momentum baik ini dapat terus terjaga dengan menginspirasi perusahaan dan lembaga jasa keuangan lain, serta tentunya tercapainya target sesuai dengan target Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan dampak positif bagi alam,” tutup Aditya.