ESGNOW.ID, JAKARTA -- Krisis iklim nyata terjadi. Laporan dari the World Meteorological Organization (WMO) dan the European Commission's Copernicus Climate Change Service menyatakan bahwa Juli 2023 adalah bulan terpanas dalam sejarah dunia sehingga dikatakan sudah memasuki era global boiling.
Ditambah lagi di Indonesia sedang menghadapi musim kemarau dari fenomena El Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa El Nino masih akan terjadi hingga akhir tahun 2023. Laman BMKG menjelaskan beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0 - 100 milimeter/bulan), sehingga berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis.
Merespon kondisi krisis iklim, anak muda yang tergabung dalam komunitas Penjaga Laut, EcoDefender, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Yayasan Indorelawan, Jejakin.id, Trilogi Ocean Restoration dan Yayasan EcoNusa, akan kembali menggelar aksi nasional Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI). Aksi yang digelar untuk ketiga kalinya ini akan dilakukan serentak di lebih dari 350 titik se-Indonesia.
Koordinator Nasional Penjaga Laut, Yolanda Parede, menyampaikan bahwa AMJI tahun 2023 kembali mengajak anak muda untuk melakukan aksi menjaga lingkungan guna mengurangi dampak krisis iklim. Setidaknya 40 ribu anak muda di seluruh Indonesia ditargetkan ikut melakukan beragam aksi di AMJI.
“Bersama lebih dari 50 kolaborator, aksi-aksi yang dilakukan harapannya bisa berkontribusi mengurangi dampak krisis iklim yang terjadi, terutama di tengah fenomena El Nino saat ini,” ungkap Yolanda dalam media briefing di Gedung Indorelawan, Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023).
Aksi iklim AMJI akan diselenggarakan serentak pada 28 Oktober 2023, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-95. Bentuk aksinya pun sangat bervariasi mulai dari aksi diskusi isu lingkungan, aksi bersih pantai, bersih lingkungan, pemberian bibit pohon, penanaman mangrove, adopsi koral, hingga aksi pakai transportasi non emisi, aksi edukasi dampak perubahan iklim untuk kesehatan di beberapa puskesmas, aksi membagikan plant-based food dan banyak lagi.
Menurut Yolanda, antusias komunitas dan relawan individu tahun ini, jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah titik aksi. Walau demikian, ia tetap mengajak anak muda yang memiliki niat baik untuk merealisasikannya dalam aksi iklim.
“Dan aksi-aksi kita tidak akan berhenti disini. Kita akan terus lanjutkan bersama-sama dengan berbagai pihak sampai apa yang kami cita-citakan tercapai, yaitu memastikan kami bisa hidup layak, aman, dan terlepas dari bencana lingkungan yang disebabkan oleh krisis iklim, di planet bumi yang kita tinggali saat ini,” jelas Yolanda.
Dari pelaksanaan AMJI tahun 2021-2022, sebanyak 29.632 orang muda dari 87 kolaborator berpartisipasi dalam aksi di 421 titik. Hasilnya, 46.427 bibit pohon dan mangrove ditanam, 37.239 kilogram sampah dikumpulkan, 1.426 koral diadopsi dan ditransplantasi serta 200 ekor tukik dilepaskan.