Rabu 08 Nov 2023 10:25 WIB

10 Kota Paling Ramah Lingkungan di Dunia, Bisa Jadi Tujuan Wisata

Kota-kota ramah lingkungan di dunia mayoritas berada di Eropa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Suasana kota Gothenberg, Swedia.
Foto:

6. Aarhus, Denmark

 

Kota lain di Denmark berhasil mengamankan peringkat nomor enam. Aarhus memiliki suasana yang ramah dan menyenangkan, dimana para pelancong dapat berjalan kaki dari hotel ke sebagian besar tempat wisata utama, termasuk restoran, toko, dan museum. Untuk kegiatan yang lebih jauh, ada banyak transportasi umum. Destinasi ini menggunakan 77 persen energi terbarukan dan memiliki tujuan untuk menjadi netral karbon pada tahun 2030.

 

7. Aalborg, Denmark

 

Dinobatkan sebagai kota paling bahagia di Uni Eropa pada tahun 2016, Aalborg sekarang dapat menambahkan kota paling berkelanjutan ketujuh di dunia dalam daftarnya. Kota yang menawan ini, yang dipenuhi dengan jalan-jalan berbatu dan rumah bagi Aalborghus. Kota ini berhasil mendapatkan nilai 87,7 berkat strategi lingkungannya secara keseluruhan, yang mencakup festival keberlanjutan tahunan di mana penduduk setempat dapat memamerkan proyek-proyek ramah lingkungan mereka.

 

8. Glasgow, Skotlandia

 

Ibu kota Skotlandia ini melindungi warisan ini dengan menargetkan untuk menjadi kota netral karbon pertama di Inggris pada tahun 2030. Langkah-langkah seperti memasang lampu jalan smart LED dan menambahkan lebih banyak stasiun pengisian daya kendaraan listrik, membantunya mendapatkan tempat kedelapan dengan skor 87,47.

 

9. Bordeaux, Prancis

 

Kota "Port of the Moon" ini mendapatkan skor 87,1 untuk targetnya menjadi netral karbon, 100 persen beralih ke energi terbarukan, dan mengurangi separuh polusi udara pada tahun 2050. Ditambah lagi, 75 persen kebun anggur terkenal di Bordeaux sudah bersertifikat ramah lingkungan, yang berarti wisatawan dapat menikmati semua kelezatan makanan lezat di destinasi ini tanpa perlu mengkhawatirkan jejak karbon mereka.

 

10. Stockholm, Swedia

Di posisi 10 ada Stockholm, yang Dewan Kotanya memiliki tujuan untuk membuat ibu kota Swedia ini benar-benar bebas bahan bakar fosil pada tahun 2040. Swedevia, perusahaan yang mengelola bandara di kota ini, merupakan pengelola bandara pertama di dunia yang membuat semua operasinya bebas dari bahan bakar fosil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement