ESGNOW.ID, JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) meluncurkan program pelestarian ekosistem, sosial, dan lingkungan hidup di wilayah Bukit Tigapuluh, Kabupaten Tebo, Jambi. Dalam menjalankan program itu, Permata Bank menjalin kerja sama dengan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia.
Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli menuturkan bahwa program bertajuk “Dengan Hati untuk Bukit Tigapuluh” tersebut berfokus pada pelestarian habitat gajah Sumatra melalui upaya reforestasi, peningkatan kualitas ekonomi masyarakat melalui agroforestri, serta renovasi fasilitas pendidikan.
“Kami sangat peduli terhadap keseimbangan ekosistem yang bisa mewujudkan ruang berbagi kehidupan yang harmonis antara manusia dan gajah,” ujar Meliza M Rusli dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (19/8/2024).
Sekitar 60 ribu hektare dari kawasan Bukit Tigapuluh telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi sebagai Koridor Hidupan Liar Datuk Gedang yang juga merupakan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Tidak kurang dari 120 individu gajah Sumatra dan berbagai satwa dilindungi lainnya, seperti harimau dan orang utan hidup di kawasan ini.
Selain itu, masyarakat Talang Mamak dan suku Anak Dalam juga menjadikan kawasan ini sebagai rumah mereka. Namun, tantangan fenomena alam dan aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab telah mempersempit ruang hidup satwa liar dan manusia.
Melihat permasalahan tersebut, Meliza mengatakan bahwa pihaknya pun berinisiatif untuk membangun keseimbangan ekosistem yang memungkinkan manusia dan satwa liar untuk berbagi ruang.
“Harapannya, kami bisa berkontribusi langsung terhadap pelestarian Koridor Hidupan Liar Datuk Gedang khususnya di kawasan Restorasi Ekosistem Alam Bukit Tigapuluh, sekaligus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Permata Bank dan WWF Indonesia berupaya untuk melakukan penanaman 3.600 bibit pohon di area hutan yang gundul untuk mendukung habitat gajah Sumatra. Kualitas ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pun diperhatikan melalui upaya peningkatan produksi madu dari lebah kelulut, serta pengembangan budidaya tanaman bernilai ekonomi seperti kopi.
Selain itu, program tersebut juga berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi anak-anak suku Talang Mamak melalui dukungan perbaikan sarana dan prasarana sekolah di SDN 167-VIII Kelas Jauh Dusun Semerantihan, Desa Suo Suo.
CEO WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengapresiasi dukungan dari Permata Bank dan berharap semakin banyak pihak dapat berpartisipasi dalam upaya pelestarian habitat gajah Sumatra melalui konsep berbagi ruang tersebut.
“Langkah nyata Permata Bank semoga dapat menginspirasi pihak lain untuk turut bersama ambil peran dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.