ESGNOW.ID, JAKARTA -- Republika membantu perusahaan melaksanakan kebijakan Enviromental, Social and Governance (ESG) dengan menggelar lokakarya Corporate Carbon Accounting for Business Professionals, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Lokakarya kali ini diikuti 25 peserta dari berbagai perusahaan.
Lokakarya ini membantu para profesional untuk mengelola laporan emisi gas rumah kaca dari perusahaan. Para peserta mendapat materi untuk menghitung gas rumah kaca yang sesuai dengan standar internasional dan standar yang direkomendasikan Pemerintah Indonesia.
"Karena laporan emisi salah satu awal dari perusahaan untuk menyukseskan target Pemerintah Indonesia untuk berkontribusi dalam penurunan emisi dan suhu bumi yang sesuai dengan Perjanjian Paris," kata salah satu trainer Corporate Carbon Accounting for Business Professionals, Yunita Indriyani, Selasa (2/9/2024).
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51 tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik mewajibkan perusahaan menerbitkan laporan berkelanjutan. Meski belum mewajibkan, tapi Pemerintah Indonesia merekomendasikan verifikasi laporan emisi gas rumah kaca.
Dalam lokakarya ini peserta dibekali materi bagaimana proses penghitungan gas rumah kaca kemudian bisa menentukan jenis emisinya, yaitu Cakupan I, Cakupan II dan Cakupan III. Peserta juga diajak melakukan praktik langsung untuk menghitung emisi perusahaan.
Dalam lokakarya ini peserta juga mendapat pelatihan menggunakan perangkat lunak yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyusunan laporan, sehingga lebih hemat waktu dan sumber daya.
Project manager workshop Corporate Carbon Accounting for Business Professionals Fitriyan Zamzami mengatakan tata kelola perusahaan masa kini sudah tak bisa lepas dari penerapan kebijakan terkait ESG. Hal itu kini jadi standar arus pendanaan alias investasi.
Ia menambahkan salah satu implementasi dari ESG ini adalah bagaimana perusahaan-perusahaan bisa mengurangi emisi karbon, atau melakukan trade-off atas karbon yang mereka keluarkan.
Selain itu, memang ada keperluan mendesak bagi penduduk Bumi untuk menjaga agar pemanasan global dan perubahan iklim tak semakin parah. Terlebih saat ini dampak nyata perubahan iklim tersebut kian terlihat.
"Sebab itu, Republika berikhtiar menjalankan rangkaian acara Sehati untuk Bumi. Salah satunya dengan menggelar acara workshop. Harapannya, ada semakin banyak perusahaan yang memahami emisi karbon mereka dan bagaimana mengatasi hal tersebut," katanya.