Jumat 07 Mar 2025 19:08 WIB

Krisis Iklim Ancam Pembangkit Listrik Nuklir Tua di Florida

PLTN yang sudah beroperasi sejak 1967 ini sangat rentan terhadap banjir.

Red: Satria K Yudha
Pembangkit listrik tenaga nuklir Turkey Point di Homestead, Florida.
Foto: Rhona Wise/AFP
Pembangkit listrik tenaga nuklir Turkey Point di Homestead, Florida.

ESGNOW.ID,  FLORIDA -- Pembangkit listrik tenaga nuklir tua di Florida menghadapi ancaman serius akibat krisis iklim yang semakin memburuk. Para aktivis memperingatkan bahwa naiknya permukaan air laut dan cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko terhadap fasilitas tersebut, memicu kekhawatiran terhadap potensi dampak lingkungan dan keselamatan. 

Seperti dikutip dari laman The Guardian, Jumat (7/3/2025), para ahli menyoroti perlunya tindakan segera untuk mengatasi ancaman ini sebelum menimbulkan konsekuensi yang lebih besar. Regulator telah memperpanjang masa operasional dua reaktor tertua di Amerika Serikat yang berlokasi di Miami, membuat jutaan penduduk di wilayah tersebut semakin rentan.

Keputusan regulator untuk memperpanjang masa operasional dua reaktor nuklir tertua di AS jauh melampaui izin awalnya telah meningkatkan kekhawatiran akan potensi bencana nuklir di Florida Selatan yang padat penduduk, menurut peringatan dari kelompok lingkungan.

Miami Waterkeeper menyoroti bahwa fasilitas Turkey Point, yang berlokasi di selatan Miami-Dade dan telah beroperasi sejak 1967 untuk memasok listrik bagi sekitar 3 juta penduduk metropolitan, sangat rentan terhadap banjir serta suhu ekstrem akibat krisis iklim. Kerentanannya semakin diperparah oleh letaknya yang rendah dan eksposur langsung terhadap badai besar di wilayah pesisir.

Dalam pertemuan umum yang dihadiri banyak orang di Miami pekan ini, kelompok tersebut menekankan salah satu risiko utama adalah potensi kontaminasi air minum di Akuifer Biscayne, sumber air utama yang berdekatan dengan pembangkit listrik dan dua unit nuklirnya.

Selain itu, laporan dari konsultan bulan lalu mengungkapkan bahwa pemilik fasilitas, Florida Power & Light (FPL), tidak akan dapat memenuhi tenggat waktu penting untuk membersihkan gumpalan air hipersalin beracun yang berasal dari sistem kanal pendingin reaktor, yang kini semakin mendekati sumur air tawar.

Secara lebih luas, para aktivis menyuarakan kekhawatiran terhadap dampak potensial dari keputusan luar biasa Komisi Pengaturan Nuklir (NRC) yang memperpanjang izin operasional Turkey Point hingga 2053, setelah sebelumnya sempat ditolak.

Mereka menyoroti bahwa dua reaktor nuklir di fasilitas Florida tersebut termasuk yang tertua di antara 94 reaktor yang masih beroperasi di AS, bahkan lebih tua dari reaktor di Three Mile Island, Pennsylvania, yang mengalami kehancuran sebagian pada 1979 dalam kecelakaan nuklir dan kebocoran radiasi terburuk dalam sejarah negara itu. Usia Turkey Point juga melampaui pembangkit listrik Chernobyl di Ukraina, lokasi bencana nuklir tahun 1986.

Selain itu, Turkey Point memiliki kesamaan usia dengan pembangkit listrik Fukushima Daiichi di Jepang, yang juga terletak di wilayah pesisir yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Di fasilitas tersebut, gempa bumi dan tsunami pada 2011 menyebabkan bencana nuklir besar.

"Tidak seorang pun perlu diingatkan seperti apa skenario terburuknya, tetapi saya akan katakan bahwa pabrik ini berada dalam jarak 30 mil dari jutaan orang," kata Rachel Silverstein, kepala eksekutif Miami Waterkeeper, yang telah bekerja sama dengan Friends of the Earth dan Natural Resources Defense Council untuk membuat undang-undang guna mencoba memblokir perpanjangan izin.

 

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement