ESGNOW.ID, INDRAMAYU – Sampah dan lingkungan menjadi persoalan serius bagi desa-desa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Namun, bagi Pemerintah Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder, sampah menjadi nilai ekonomis yang bisa menjadi pendapatan masyarakatnya.
Pemdes Cangkingan telah memiliki kebijakan dan strategi dalam mengatasi persoalan sampah dan lingkungan. Pengelolaan sampah melibatkan partisipasi masyarakat.
Kuwu (Kepala Desa) Cangkingan, Didi Wahyudi, menjelaskan pihaknya telah memiliki Peraturan Desa (Perdes) tentang Pelestarian Lingkungan Hidup, yakni Perdes Nomor 11 Tahun 2019. Dalam Perdes itu, diatur hak dan kewajiban, partisipasi, dan lainnya antara pemerintah desa dan masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup di desanya tersebut.
Selanjutnya, pada tahun 2020, Pemdes Cangkingan juga telah mengeluarkan Perdes Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pungutan dan Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga di desanya. Perdes itu mengatur ketentuan dan besaran iuran dalam penanganan sampah di Desa Cangkingan.
“Regulasi tersebut tetap kita jalankan hingga saat ini, dan ini menjadi dasar untuk bersama-sama dengan masyarakat menjaga lingkungan dan pengelolaan sampah,” kata Didi, Kamis (24/4/2025).
Salah satu inisiatif unggulan Pemdes Cangkingan adalah pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang menjadi pusat kegiatan pengelolaan sampah di desa. Dengan TPST 3R itu, sampah yang dihasilkan masyarakat dipilah dan diolah secara mandiri oleh warga.
“Masyarakat diberikan edukasi untuk memilah sampah dari rumah tangga dan mengurangi penggunaan plastik,” jelas Didi.
Melalui kebijakan dan strategi tersebut, lingkungan desa yang sebelumnya kumuh berubah menjadi bersih dan tertata rapi. Sungai kembali jernih dan udara menjadi segar.
“Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan pun meningkat drastis. Mereka ikut aktif menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing,” ucapnya.
Keberhasilan Desa Cangkingan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Indramayu dan sekitarnya.
“Alhamdulillah, banyak perwakilan desa dari berbagai wilayah datang untuk belajar langsung ke TPST Cangkingan, melihat proses pengelolaan sampah yang efektif dan efisien, serta potensi nilai ekonominya,” jelas Didi.
Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kehutanan RI telah memberikan bantuan berupa kendaraan roda tiga dan pembangunan fasilitas pendukung TPST.