ESGNOW.ID, PENAJAM PASER UTARA – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mendorong pembentukan bank sampah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pembentukan bank sampah juga bertujuan membuka peluang ekonomi bagi warga.
“Bank sampah kami bentuk dengan memberdayakan masyarakat luas,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara, Safwana, di Penajam, Kamis (23/4).
Ia menjelaskan, sampah yang dipilah seperti kaleng, botol, dan bahan daur ulang lainnya memiliki nilai jual dan dapat menambah pendapatan masyarakat. Pemkab pun aktif mengajak warga untuk memilah sampah dan menjualnya ke bank sampah.
Hingga saat ini, terdapat 200 bank sampah yang telah terbentuk di empat kecamatan dengan 448 orang nasabah aktif. Bank sampah tersebut dikelola secara mandiri oleh masyarakat dan instansi pemerintah.
“Target kami, setiap tahun terbentuk minimal tiga bank sampah baru hingga menjangkau tingkat RT dan RW,” jelas Safwana.
Menurutnya, bank sampah terbukti efektif mengurangi timbulan sampah di TPA Buluminung, yang diperkirakan akan penuh dalam waktu 1,5 tahun jika tidak ada upaya pengurangan. Saat ini, volume sampah harian di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar 100 ton.
Upaya pengelolaan sampah ini juga dituangkan dalam Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada), yang menargetkan penanganan sampah mencapai 70 persen pada 2024, dengan hanya 30 persen yang masuk ke TPA.
Pada 2025, target pengurangan sampah yang masuk ke TPA ditingkatkan menjadi 72 persen penanganan dan hanya 28 persen pembuangan.
“Bank sampah menjadi bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan tata kelola sampah dan mengurangi volume ke TPA Buluminung secara berkelanjutan,” tegas Safwana.