Kamis 11 Jul 2024 17:59 WIB

Banjir dan Longsor Ganggu Keberangkatan Kereta Cepat di Korea Selatan

Sejumlah daerah di Korsel menerima lebih dari 200 milimeter hujan dalam satu hari.

Rep: Lintar Satria/ Red: Qommarria Rostanti
Banjir di Korea Selatan (ilustrasi). Banjir dan longsor yang dipicu hujan deras menunda keberangkatan dan memperlambat kereta cepat Korea Selatan (Korsel).
Foto: South Korea National Fire Agency via AP
Banjir di Korea Selatan (ilustrasi). Banjir dan longsor yang dipicu hujan deras menunda keberangkatan dan memperlambat kereta cepat Korea Selatan (Korsel).

ESGNOW.ID, SEOUL -- Banjir dan longsor yang dipicu hujan deras menunda keberangkatan dan memperlambat kereta cepat Korea Selatan (Korsel). Kota Gunsan diguyur 100 milimeter atau 4 inch hujan selama satu jam, Rabu (10/7/2024) kemarin.

Badan cuaca Korsel mengatakan sejumlah daerah di bagian tengah menerima lebih dari 200 milimeter hujan dalam satu hari. Kementerian Dalam Negeri Korsel melaporkan empat orang tewas serta properti, jalan, dan infrastruktur rusak akibat hujan deras.

Baca Juga

Pada Kamis (11/7/2024) kementerian mengatakan terdapat peringatan longsor di lebih dari 50 daerah dan lebih dari 3.500 orang dievakuasi. Perusahaan kereta Korsel, Korail mengatakan layanan kereta Saemaeul dan Mugungwha ditangguhkan di enam rute regional pusat, beberapa layanan dihentikan selama beberapa jam dan beberapa hingga tengah malam.

Korail mengatakan kereta cepat KTX tetap beroperasi tapi mengurangi kecepatannya. Korsel mengalami musim hujan setiap Juni. Namun dalam beberapa tahun terakhir negara itu mengalami cuaca ekstrem pada bulan-bulan musim panas. Menurut Presiden Yoon Suk-yeol, hal ini harus diantisipasi karena adanya perubahan iklim.

Sementara itu pihak berwenang India mengatakan banjir di Taman Nasional Kaziranga, Negara Bagian Assam menenggelamkan lebih dari 150 hewan, sembilan di antaranya adalah badak bercula satu yang langka. Selama dua bulan terakhir Assam sedang bergulat dengan banjir bandang yang dipicu hujan lebat. Sedikitnya 79 orang tewas dalam banjir yang menggenangi lahan pertanian, daerah pemukiman dan membuat ribuan orang mengungsi.

Badan penanggulangan bencana Assam mencatat tujuh kematian sejak Selasa (9/7/2024). Taman Nasional Kaziranga, yang hampir sepertiga terendam banjir, merupakan rumah bagi hampir setengah dari populasi badak bercula satu di dunia, yang berjumlah sekitar 4.000 ekor.

Departemen cuaca India mengatakan curah hujan tinggi yang diperkirakan akan melanda negara bagian utara dan timur laut selama 2-3 hari ke depan dapat memperburuk situasi. Dalam laporannya pemerintah negara bagian itu mengatakan ketinggian air di semilan sungai di Assam sudah berada di atas level berbahaya. Sementara anak-anak sungai Brahmaputra diperkirakan akan terus meningkat hingga hari Rabu. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement