Dalam upaya mengurangi timbulan sampah, Kementerian Lingkungan Hidup telah mengeluarkan edaran kepada pejabat penyelenggara negara, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk membangun budaya minim sampah. “Kami ingin memastikan bahwa setiap kegiatan selama Nataru ini dapat meminimalkan dampak lingkungan, terutama terkait dengan pengelolaan sampah,” jelas Hanif.
Hanif juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Mari kita bawa pulang sampah kita, seperti saat kita berbelanja. Kita harus mengelola dan memilah sampah di rumah,” ujarnya. Ia berharap budaya ini dapat membangun karakter bangsa yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Hanif menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. “Kita harus bersama-sama mengubah cara pandang kita terhadap sampah. Sudah saatnya kita tidak hanya membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga mengelola sampah hingga tuntas,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari timbulan sampah selama Nataru dan membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan.