ESGNOW.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat meningkatkan upaya perlindungan terhadap Pegunungan Ruby, di timur laut Nevada dari pengembangan kilang minyak, gas dan panas bumi untuk 20 tahun ke depan. Departemen Dalam Negeri AS mengatakan mereka sudah menyetujui usulan Badan Kehutanan AS untuk mencabut izin penambangan mineral dan panas bumi di lahan pemerintah federal seluas 264.442 akre atau 107.015 hektare di Pegunungan Ruby.

"Pegunungan Ruby dihormati masyarakat setempat karena nilai pemandangan, warisan budaya, kekayaan keanekaragaman hayati, dan manfaatnya bagi ekonomi lokal melalui industri rekreasi luar ruangan yang berkembang," kata Menteri Dalam Negeri AS Deb Haaland dalam pernyataannya, Selasa (31/12/2024).

Departemen Dalam Negeri menyetujui permohonan Badan Kehutanan AS untuk menghentikan pengembangan lahan di tersebut hingga dua tahun dan membuka periode 90 hari bagi publik untuk memberikan komentar atas usulan penarikan izin selama 20 tahun.

“Hari ini, kami mengambil langkah penting dan masuk akal untuk menghentikan sementara penyewaan minyak dan gas baru untuk memastikan bahwa kami memiliki ilmu pengetahuan dan masukan dari masyarakat yang diperlukan untuk menginformasikan usulan perlindungan kawasan Pegunungan Ruby untuk generasi mendatang,” kata Haaland.

Persetujuan proposal Badan Kehutanan diumumkan tiga pekan sebelum Presiden terpilih Donald Trump, yang berjanji untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri, menggantikan Presiden Joe Biden, politisi Demokrat yang berusaha untuk melestarikan sejumlah besar lahan publik.

Departemen Dalam Negeri AS mengatakan lahan-lahan tersebut akan tetap terbuka untuk klaim pertambangan. Pegunungan Ruby, yang terletak di timur laut Nevada, salah satu kawasan alam yang dikenal karena pemandangannya yang indah, keanekaragaman hayati, dan warisan budaya yang kaya.

Pegunungan Ruby menawarkan berbagai aktivitas luar ruangan dan menjadi tempat perlindungan bagi banyak spesies flora dan fauna.