ESGNOW.ID, MOSKOW -- Kantor berita Rusia, Tass, melaporkan petugas yang membersihkan tumpahan minyak di Laut Hitam mendeteksi tujuh titik penyebaran tumpahan baru. Sementara, pihak berwenang Rusia masih kesulitan memitigasi dampak bencana pada Desember lalu.
Sekitar 2.400 metrik ton produk minyak tumpah di perairan Selat Kerch, setelah dua kapal tanker yang berusia 50 tahun lebih dihantam badai pada 15 Desember 2024 lalu.
Pada Kamis (10/1/2025), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi membersihkan tumpahan minyak di Laut Hitam sejauh ini tidak cukup untuk mengatasi skala bencana yang ia sebut sebagai salah satu tantangan lingkungan paling berat dalam beberapa tahun terakhir.
Pejabat Kementerian Kedaruratan Rusia di wilayah Krimea, Andrei Pavlyuchenko mengatakan petugas mengidentifikasi tujuh kasus pencemaran baru di sepanjang garis pantai di tujuh distrik di Krimea serta di Pulau Tuzla, sebidang tanah sempit di bawah Jembatan Krimea yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Laut Hitam. Pavlyuchenko mengatakan area yang tercemar sekitar 14 kilometer panjangnya.
Kepada kantor berita Tass, Sabtu (11/1/2025), ia menambahkan 10 kapal dan dua pesawat sudah dikerahkan untuk memantau pesisir. Ribuan petugas dan puluhan ribu sukarelawan berusaha membersihkan berton-ton pasir yang terkontaminasi minyak di Selat Kerch.
Organisasi-organisasi lingkungan melaporkan banyak lumba-lumba, kura-kura dan burung laut yang mati sejak bencana minyak tumpah terjadi. Salah satu kapal tanker, Volgoneft 212 yang memiliki panjang 136 meter terbelah dua dan tenggelam, satu awaknya meninggal dunia.
Pihak berwenang Rusia melaporkan lubang baru di kapal tanker Volgoneft-239 yang kandas saat dihantam badai. "Kelompok pemantau menemukan produk minyak mulai bocor dari kapal," kata kantor pusat pemerintah Krasnodar di aplikasi kirim pesan Telegram.
Kementerian Transportasi Rusia mengatakan lubang baru di Volgoneft-239 besarnya sekitar 2.800 meter persegi. Sekitar 10 lapangan tenis. Kementerian menambahkan para pakar sedang berusaha membuang limbah minyak itu dan melakukan pengamatan lebih lanjut untuk menemukan kebocoran yang baru.