ESGNOW.ID, JAKARTA -- Perusahaan Teknologi Informasi Komunikasi, Lintasarta, menggelar kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) bertajuk Lintasarta League 2023. Acara yang dihadiri oleh hampir 1.000 karyawan Lintasarta di Jabodetabek ini menggabungkan kompetisi olahraga, bazar makanan dari UMKM karyawan, dan penampilan budaya nasional dari kesenian angklung Mang Udjo.
Kegiatan ini sekaligus sebagai perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 sembari mempromosikan pentingnya pengelolaan sampah, berbagi peran melalui donor darah dan donasi pendidikan untuk anak-anak yang membutuhkan.
Sebagai penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) terkemuka, Lintasarta mengakui pentingnya mewujudkan masyarakat yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga peduli pada isu-isu berkelanjutan sebagai bagian dari misi empowering Indonesia.
Lintasarta League 2023 bertujuan untuk menegaskan komitmen ini dengan mengintegrasikan program CSR Lintasarta di Pilar Cinta Bumi, Pilar Sehat,dan Pilar Pendidikan yang komprehensif. Bekerja sama dengan Waste4Change, organisasi pengelolaan limbah yang terkemuka pada acara ini, serta Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Tangerang Selatan, kegiatan-kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran para karyawan tentang manajemen limbah yang bertanggung jawab serta keterlibatan dalam kegiatan kemanusiaan.
Corporate Secretary General Manager Lintasarta Triharry Darmawan Oetji menyatakan antusiasmenya terhadap acara ini. "Lintasarta League 2023 mencerminkan dedikasi kami dalam memupuk rasa persatuan di antara para karyawan kami dan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan," ungkap dia.
Bersama Waste4Change, pihaknya mengambil langkah yang signifikan untuk menanamkan budaya pengelolaan limbah sampah yang bertanggung jawab di dalam organisasi perusahaan. Tidak berhenti sampai di situ, hasil dari limbah tersebut akan diolah kembali menjadi barang-barang yang bernilai guna dan akan timbang serta dikonversi ke sejumlah dana yang akan didonasikan ke sekolah sekitar tempat pembuangan sampah di Jakarta dalam upaya untuk membantu dunia pendidikan.
"Begitu juga dengan PMI, donor darah ini telah rutin kami lakukan dalam beberapa tahun dan pertama kalinya setelah pandemi, akhirnya bisa kita adakan lagi dengan antusiasme yang tinggi dari teman-teman karyawan,” tuturnya.
Selama acara, para karyawan terlibat dalam aktivitas interaktif dan permainan yang terkait dengan pengelolaan limbah sampah, seperti games interaktif, infografis terkait edukasi sampah, dan doorprize. Setiap karyawan juga mendapatkan tote bag untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Selain itu, Waste4Change juga aktif mengelola limbah yang dihasilkan selama acara Lintasarta League.
Dari kegiatan tersebut, didapatkan sekitar 92,2 kilogram sampah yang terdiri dari 57,7 kilogram sampah anorganik, 16,8 kilogram sampah organik, dan 17,7 kilogram sampah jenis lain. Hasil dari pengumpulan sampah ini dikonversi ke rupiah dan didapatkan nilai puluhan juta rupiah, yang kemudian disumbangkan dalam bentuk peralatan penunjang sekolah dan pelatihan digital bagi siswa dan guru di sekolah sekitar Tempat Pembuangan Sampah Bantargebang.
Donasi pendidikan ini direncanakan untuk bekerja sama dengan mitra pelatihan spesialis di bidang digital dengan sertifikasi internasional, dan diharapkan dapat memberikan manfaat berkesinambungan bagi masyarakat yang terlibat dalam ekosistem manajemen limbah.