Rabu 03 Jul 2024 08:00 WIB

Lembaga Filantropi Perkuat Kontribusi untuk Selamatkan Bumi

Dampak perubahan iklim mendorong lembaga filantropi bergerak ke isu lingkungan.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Petugas dari Yayasan Hutan Wakaf Bogor, menunjukan area lokasi hutan wakaf di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas dari Yayasan Hutan Wakaf Bogor, menunjukan area lokasi hutan wakaf di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia Rizal Algamar mengatakan ada semakin banyak lembaga Filantropi yang berfokus pada lingkungan. Menurut dia, Perhimpunan Filantropi Indonesia bahkan memiliki klaster perubahan iklim. Ada berbagai program yang dijalankan untuk menyelamatkan bumi dari dampak perubahan iklim.

"Anggota kami ada yang bergerak di isu perubahan iklim. Kami punya klaster terkait perubahan iklim," kata Riza di sela peluncuran Indonesia Philanthropy Outlook 2024, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan fokus isu perubahan iklim di lembaga-lembaga filantropi yang bergabung dengan Filantropi Indonesia bermacam-macam. Ada yang bergerak di bidang konservasi, restorasi, plastik, pemberdayaan, dan lain-lain.

"Di Indonesia Philanthropy Outlook 2024 isu perubahan iklim menjadi isu paling banyak di urutan keempat," katanya.

Menurutnya, kesadaran masyarakat pada isu-isu perubahan iklim semakin kuat. "Sekarang kita tinggal bagaimana menyelaraskan dengan strategi pemerintah, sehingga filantropi dapat turut serta mendorong isu-isu strategis," katanya.

Menurutnya, dampak perubahan iklim yang mendorong banyak lembaga filantropi mulai bergerak ke isu tersebut. "Saya rasa kita semua merasakan dampak perubahan iklim, dari segi intensitas cuaca, kalau panas semakin panas kalau hujan semakin singkat intensitasnya juga semakin kuat," katanya.

Ketua Dewan Pengawas Perhimpunan Filantropi Indonesia Okty Damayanti mengatakan, Filantropi Indonesia mendorong lembaga anggota untuk saling berkolaborasi. Tujuannya agar lembaga anggota dapat berbagi kelebihan dan pengalaman masing-masing.

"Atau bahkan bisa saling berbagi keahlian masing-masing. Filantropi Indonesia melihat banyak peluang di sana, seperti kami memiliki banyak forum, salah satunya Philanthropy Learning Forum yang kami lakukan secara rutin minimal satu bulan sekali," katanya.

Menurut Okty, tumbuhnya lembaga filantropi yang fokus di isu lingkungan karena derasnya arus informasi. Okty mengatakan kemudahan mendapatkan informasi meningkatkan kesadaran banyak pihak terkait. "Kita harus melakukan sesuatu di bidang lingkungan."

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement