ESGNOW.ID, MEXICO CITY — Warga barat daya Meksiko dievakuasi dari rumah mereka yang terendam banjir setelah Badai John melanda pesisir pasifik selama satu pekan. Badai itu mengakibatkan longsor dan banjir mematikan yang dilaporkan menewaskan 22 orang.
Media lokal melaporkan 18 orang tewas di negara bagian paling terdampak dan salah satu termiskin di Meksiko, Guerrero. Banyak yang tewas akibat longsor yang menimpa rumah-rumah. Media setempat juga melaporkan tiga orang tewas di Oaxaca dan seorang anak laki-laki tewas di sungai di utara Negara Bagian Michoacan.
Badai John menguat dengan cepat sebelum meluluhlantakan Guerrero. Badai itu menghilang dan terbentuk kembali di pesisir lalu menyapu pinggir pantai selama sepekan, membawa hujan deras dan banjir. Badai John mereda pada Jumat (27/9/2024) lalu dan sudah tidak lagi dianggap aktif.
Gubernur Negara Bagian Guerrero Evelyn Salgado membagikan foto di media sosial X para petugas cepat tanggap di Kota Acapulco menggelar operasi penyelamatan dengan perahu, jetski dan helikopter. Terlihat warga berjalan melalui banjir setinggi pinggang.
Pada Ahad (29/9/2024) Salgado mengatakan akses ke bandara sudah dibuka kembali pada Sabtu (28/9/2024) pagi. Warga dengan anak kecil dievakuasi dengan perahu dan papan seluncur dari daerah yang terendam banjir meminta bantuan pemerintah kota yang masih dalam pemulihan usai badai 2023 lalu. Acapulco dilanda dua bencana dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Oktober tahun lalu badai kategori 5, Otis, menewaskan lebih dari 50 orang dan mengakibatkan kerugian hingga miliaran dolar AS di kota itu. Namun hujan yang dibawa Badai John tiga kali lebih deras dari Otis.
"Banyak air yang turun, kami belum melihat matahari sejak Senin, saya pikir kali ini lebih menghancurkan," kata salah seorang warga pada UnoTV, Jazmin Barrera.
Hujan deras dan badai petir diperkirakan akan melanda seluruh Guerrero dan sebagian Oaxaca tapi pihak berwenang di Acapulco mengatakan banjir mulai surut.
"Tempat penampungan dan dapur sementara didirikan dan pasokan makanan didistribusikan, untungnya air sudah mulai surut dan bantuan ke korban akan berlanjut," kata Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador di media sosial X.
Pakar meteorologi mengatakan suhu laut yang semakin menghangat menambah dorongan terbentuknya badai yang membuatnya menguat lebih cepat dan mempersempit waktu warga pesisir bersiap menghadapi badai.