Kamis 31 Jul 2025 09:58 WIB

Kamar Hotel di COP30 Brasil Tembus 700 Dolar AS, Negara Berkembang Kelimpungan

Biaya tinggi akomodasi dikhawatirkan batasi kehadiran di forum iklim global.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Brasil saat ini tengah bergegas menambah ketersediaan tempat tidur hotel untuk menampung sekitar 45 ribu tamu yang akan hadir di COP30.  (ilustrasi)
Foto: COP30
Brasil saat ini tengah bergegas menambah ketersediaan tempat tidur hotel untuk menampung sekitar 45 ribu tamu yang akan hadir di COP30. (ilustrasi)

ESGNOW.ID,  COPENHAGEN -- Sejumlah negara berkembang menyampaikan kekhawatiran atas tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk menghadiri Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP30) di Brasil, yang akan digelar pada November mendatang.

Brasil saat ini tengah bergegas menambah ketersediaan tempat tidur hotel untuk menampung sekitar 45 ribu tamu yang akan hadir di COP30. Pemerintah Brasil mengatakan telah mengamankan dua kapal pesiar yang menyediakan tambahan 6.000 ranjang bagi para delegasi.

Baca Juga

Kamar di kapal pesiar yang akan berlabuh di kota pesisir Belem tersebut dibanderol sekitar 220 dolar AS per malam. Meski demikian, harga itu masih berada di atas “tunjangan subsisten harian” yang diberikan PBB kepada beberapa negara miskin untuk mendukung partisipasi mereka. Untuk wilayah Belem, besaran tunjangan yang ditetapkan adalah 149 dolar AS per hari.

Pada Rabu (31/7/2025), kantor berita Reuters melaporkan bahwa dua diplomat PBB menunjukkan catatan harga kamar dari hotel dan pengelola properti di Belem selama penyelenggaraan COP30 yang mencapai sekitar 700 dolar AS per orang per malam.

Pejabat dari enam pemerintah, termasuk dari beberapa negara maju di Eropa, mengaku belum mengamankan akomodasi di Belem karena biaya yang sangat tinggi. Beberapa negara bahkan mempertimbangkan untuk mengurangi partisipasi mereka dalam pertemuan penting tersebut.

Juru bicara Pemerintah Belanda menyatakan pihaknya kemungkinan akan mengurangi setengah delegasi dibandingkan COP sebelumnya. Belanda biasanya mengirimkan 90 orang untuk menghadiri pertemuan selama dua pekan, termasuk utusan khusus, negosiator, dan perwakilan pemuda.

“Kami belum mendapatkan akomodasi. Kami mungkin akan sangat mengurangi jumlah delegasi. Dalam skenario terburuk, mungkin kami tidak akan hadir sama sekali,” kata Menteri Iklim Polandia, Krzysztof Bolesta, pada awal bulan ini.

Biro Iklim PBB dijadwalkan menggelar rapat penting untuk membahas lonjakan biaya akomodasi COP30. Kekhawatiran terkait persoalan logistik ini dilaporkan telah menghambat persiapan pertemuan tingkat tinggi tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement