Kamis 17 Oct 2024 19:12 WIB

Menuju Desa Sehat dan Hijau, Warga Sasak Panjang Belajar Budi Daya Tanaman Obat Organik

Program ini juga diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga.

Red: Satria K Yudha
Fakultas Farmasi UI dan TIKA melatih warga Sasak Panjang, Bogor, dalam melakukan budi daya tanaman organik.
Foto: Istimewa
Fakultas Farmasi UI dan TIKA melatih warga Sasak Panjang, Bogor, dalam melakukan budi daya tanaman organik.

ESGNOW.ID,  BOGOR-- Fakultas Farmasi Universitas Indonesia berkolaborasi dengan Turkish Cooperation and Coordination Agency (TIKA), meluncurkan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada budi daya tanaman obat secara organik di Desa Sasak Panjang, Kabupaten Bogor. Program ini diharapkan dapat membangun masa depan Desa Sasak Panjang  yang lebih hijau

Kegiatan yang diketuai oleh Dosen Bahan Alam Fakultas Farmasi UI Roshamur Cahyan Forestrania itu dihadiri warga setempat, yang terdiri atas anggota PKK dan para penggiat budi daya tanaman. Guru Besar Fakultas Farmasi UI Berna Elya dan dosen fakultas Farmasi UI Dian Mayasari, juga turut hadir dan bersama-sama masyarakat dalam kegiatan budi daya.

Pakar budi daya herbal dari Universitas Padjajaran yang menjadi narasumber, Fiky Yulilanto Wicaksono mengatakan, dalam budi daya secara organik warga dapat memanfaatkan limbah rumah tangga dan metode alami dalam mengendalikan hama. "Budi daya yang baik tidak hanya menjaga kesehatan tanaman, tetapi juga membantu melestarikan lingkungan kita," ujarnya.

Peserta juga diajarkan teknik pemanenan yang tepat untuk memastikan kualitas hasil panen. Dosen Bahan Alam Fakultas Farmasi UI Roshamur Cahyan Forestrania mecontohkan, sereh wangi harus dipanen sebelum matahari terik untuk mendapatkan aroma terbaik. Pengetahuan ini menjadi bekal penting bagi para peserta untuk menghasilkan produk berkualitas. 

Acara ini juga diwarnai dengan dengan sesi diskusi. Para peserta membahas pentingnya teknik budi daya tanpa bahan kimia sintetis, serta memberikan panduan tentang penanaman tanaman organik seperti rosella, hanjeli, mint, stevia, dan sereh wangi. Di akhir sesi, peserta berkesempatan menanam biji hanjeli, bibit rosella, stevia, sereh wangi, dan mint di lahan yang telah disiapkan.

Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat pertanian organik, tetapi juga menanamkan semangat untuk menjaga kelestarian alam di Desa Sasak Panjang. Program ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga melalui pengolahan produk khas desa yang bernilai tinggi.

Selain itu, kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membangun masa depan Desa Sasak Panjang  yang lebih hijau serta berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan menciptakan kehidupan yang lebih sehat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement