ESGNOW.ID, PRAHA -- Menteri Transportasi Republik Ceko Martin Kupka mengatakan negaranya akan bergabung dengan Italia untuk mencegah produsen mobil terancam dijatuhi denda besar ketika peraturan emisi karbon dioksida Uni Eropa berlaku tahun depan. Kupka mengatakan produsen mobil akan mengalami kesulitan untuk memenuhi target baru karena turunnya permintaan mobil listrik di Eropa.
Ia menambahkan Ceko dan Italia sepakat untuk mengajukan sikap bersama mereka pekan ini ketika pemimpin-pemimpin Uni Eropa bertemu di Budapest.
Mulai 2025, Uni Eropa akan menurunkan batas rata-rata emisi dari mobil baru dari 116 gram per kilometer menjadi 94 gram per kilometer. Bila melewati batas itu produsen mobil akan didenda 95 euro untuk setiap kelebihan karbon dioksida gram per kilogram dikalikan jumlah mobil yang terjual.
Kupka mengatakan produsen kesulitan akan menyesuaikan target-target tersebut. "Mereka tidak dapat melakukannya karena minat pada mobil listrik di Eropa turun," kata Kupka dalam debat yang ditayangkan CNN Prima News, Ahad (3/11/2024).
Ia mengatakan produsen kekurangan dana untuk membiayai penelitian dan pengembangan bila mereka terpaksa membayar denda. Republik Ceko salah satu dari negara anggota Uni Eropa yang menolak kesepakatan hijau blok itu untuk mengatasi perubahan iklim dan menahan polusi.
Batas yang lebih ketat tahun depan merupakan langkah Uni Eropa menuju rencana untuk melarang penjualan mobil bensin pada tahun 2035. Industri mobil berkontribusi sekitar 9 persen pada Produk Domestik Bruto Republik Ceko.
Pada 2023, negara 10,9 juta populasi itu memproduksi 1,4 juta mobil, membawa Ceko menjadi salah satu produsen mobil terbesar per kapita di Eropa. Tiga produsen mobil yang beroperasi di negara itu adalah Skoda Auto dari Volkswagen, Hyundai Motor Co dan Toyota Motor Corp.
Bulan lalu Jerman menolak usulan Italia untuk meninjau peraturan larangan penjualan mobil bahan bakar fosil tahun 2035. Jerman mengatakan langkah itu akan menurunkan standard dan menyebabkan ketidakpastian pada industri.
“Jerman tidak akan melakukan diskusi yang berpotensi menurunkan standar kinerja emisi karbon dioksida Eropa, pemerintah Jerman tidak mendukung proposal pemerintah Italia,” kata Menteri Lingkungan Hidup Jerman Steffi Lemke saat itu.