Kamis 05 Dec 2024 11:37 WIB

Setiap Detik Berharga dalam Pelestarian Harimau Sumatera

Indonesia hanya tinggal memiliki satu sub-spesies Harimau Sumatera.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) Prof Dr Satyawan Pudyatmoko menekankan pentingnya setiap detik dalam upaya pelestarian satwa liar dan lingkungan. Hal ini ia sampaikan dalam peluncuran jam tangan Seiko edisi khusus yang ketiga, yang mengangkat tema Harimau Sumatera. Acara ini tidak hanya merayakan ulang tahun Seiko yang ke-100, tetapi juga menandai kolaborasi unik antara industri jam dan upaya konservasi satwa liar.

"Momen ini adalah momen yang sangat istimewa. Selain merayakan ulang tahun Seiko yang ke-100, kita juga menyaksikan kolaborasi yang unik antara perusahaan jam dan konservasi satwa liar. Seiko mencatat waktu, dan kita juga berpacu dengan waktu. Jangan sampai apa yang kita lakukan terlalu lambat, sehingga ruang untuk pelestarian hilang," katanya, Rabu (4/12/2024).

Baca Juga

Prof Satyawan mengingatkan, harimau merupakan satwa yang sangat istimewa bagi Indonesia, dengan hanya satu sub-spesies yang tersisa, yaitu Harimau Sumatera. "Kita dulu memiliki tiga sub-spesies harimau, namun kini hanya Harimau Sumatera yang tersisa. Ini menjadi pengingat bagi kita untuk bertindak tepat waktu dalam upaya konservasi," tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan harimau sebagai predator puncak dalam ekosistem. "Jika kita masih melihat harimau di suatu kawasan, itu menandakan ekosistem tersebut masih sehat. Namun, jika yang banyak adalah babi hutan, kita perlu bertanya-tanya tentang kondisi ekosistem kita," jelasnya.

Lebih lanjut, Prof Satyawan menekankan bahwa harimau juga merupakan identitas bangsa dan memiliki keterkaitan erat dengan kebudayaan dan peradaban di Indonesia. "Harimau membentuk kebudayaan di Sumatera, dan setiap detik yang kita miliki adalah kesempatan untuk merestorasi alam. Jam ini bukan hanya produk, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pelestarian," katanya.

Prof Satyawan berharap peluncuran jam ini bukan hanya perayaan satu hari, tetapi menjadi awal dari gerakan yang lebih luas dalam konservasi. "Kami di Ditjen KSDAE selalu terbuka untuk memperkuat sinergi dengan semua pihak. Konservasi harus dilakukan dengan bergandeng tangan dan langkah yang terpadu," tutupnya.

Dengan peluncuran jam tangan Seiko edisi khusus ini, diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak untuk berkontribusi dalam pelestarian kekayaan alam Indonesia, serta menjaga agar Harimau Sumatera tetap berkeliaran di habitat alaminya. Setiap detik yang kita miliki adalah kesempatan untuk bertindak demi masa depan yang lebih baik bagi satwa liar dan lingkungan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement