Jumat 21 Feb 2025 09:24 WIB

Indonesia Gandeng Kanada Danai Transisi Energi

Kanada akan menyediakan pendanaan hingga 91,4 juta dolar AS.

Red: Satria K Yudha
Teknisi memeriksa solar panel pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Teknisi memeriksa solar panel pada proyek PLTS Terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bekerja sama dengan Kanada untuk mempercepat transisi energi. Dalam kerja sama ini, Kanada akan menyediakan pendanaan hingga 91,4 juta dolar AS.

Jumlah pendanaan tersebut terdiri atas 81,4 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman lunak dan 10 juta dolar AS dalam bentuk hibah untuk mendukung upaya transisi energi di Indonesia.

Baca Juga

“Kami mengapresiasi dukungan kuat dari Kanada dalam upaya transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Kerja sama ini bukan hanya tentang pendanaan, tetapi juga berbagi pengetahuan dan teknologi untuk mencapai target net zero emission pada 2060,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy saat menerima kunjungan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Selain transisi energi, Kanada dinyatakan turut menawarkan pengalaman dan teknologi dalam pengelolaan karbon serta penguatan rantai pasok mineral kritis, termasuk litium untuk industri baterai.

Di bidang peningkatan kapasitas SDM, Kementerian PPN/Bappenas dan Kanada membahas kelanjutan kerja sama dengan University of British Columbia dalam program pelatihan perencana pembangunan. Program ini mencakup penelitian bersama, pertukaran mahasiswa, serta pengembangan kebijakan berbasis bukti untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia.

Sebagai tindak lanjut, Indonesia dan Kanada akan terus memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam berbagai inisiatif pembangunan, termasuk pertemuan Senior Official Meeting 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Kanada. Pertemuan ini diharapkan dapat memperdalam sinergi antara kebijakan pembangunan nasional Indonesia dengan strategi Indo-Pasifik Kanada serta Rencana Aksi Indonesia-Kanada 2022-2025.

Menurut dia, kerja sama ini mencerminkan komitmen kuat kedua negara dalam membangun masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

“Kami menantikan penguatan kerja sama pembangunan bilateral Indonesia-Kanada melalui langkah-langkah tindak lanjut yang konkret, memastikan keselarasan dengan prioritas nasional, serta mendorong hasil pembangunan yang berdampak dan berkelanjutan,” ungkap Rachmat.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement