Jumat 21 Feb 2025 19:25 WIB

Inovasi Pengurangan Emisi Senyawa Organik Tingkatkan Daya Saing Industri

VOC tidak hanya mencemari udara, tetapi juga berkontribusi terhadap pemanasan global

Red: Intan Pratiwi
Foto yang diambil pada 19 Oktober 2023 menunjukkan basis manufaktur baterai tenaga energi dan penyimpanan energi baru milik raksasa baterai China, Contemporary Amperex Technology Co, Ltd. (CATL) di Kawasan Baru Guian, Provinsi Guizhou, China barat daya. Pangkalan baterai tahap pertama seluas 59 hektare itu mulai beroperasi Okober lalu.
Foto: Xinhua
Foto yang diambil pada 19 Oktober 2023 menunjukkan basis manufaktur baterai tenaga energi dan penyimpanan energi baru milik raksasa baterai China, Contemporary Amperex Technology Co, Ltd. (CATL) di Kawasan Baru Guian, Provinsi Guizhou, China barat daya. Pangkalan baterai tahap pertama seluas 59 hektare itu mulai beroperasi Okober lalu.

ESGNOW.ID, JAKARTA -- Emisi senyawa organik yang mudah menguap atau Volatile Organic Compounds (VOC) merupakan salah satu tantangan besar dalam industri modern. VOC tidak hanya mencemari udara, tetapi juga berkontribusi terhadap pemanasan global dan membahayakan kesehatan manusia. Untuk mengatasi permasalahan ini, inovasi menjadi kunci dalam menciptakan sistem produksi yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

Patrick Samuel, insinyur teknik kimia asal Indonesia yang berkarier di Prancis, telah menciptakan solusi inovatif dalam mengurangi emisi VOC secara signifikan. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan keberlanjutan, ia mengembangkan metode produksi baru yang mampu menekan emisi hingga nol, tanpa mengorbankan efisiensi industri.

Dalam banyak industri manufaktur, VOC dilepaskan ke atmosfer akibat penggunaan bahan baku tertentu dalam proses produksi. Menyadari permasalahan ini, Patrick Samuel memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pendekatan berbasis data untuk mengembangkan teknik produksi yang lebih bersih dan hemat energi.

“Reduksi VOC bukan sekadar tuntutan regulasi, tetapi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri,” ujar Patrick.

Salah satu proyek inovatifnya adalah menciptakan sistem yang tidak lagi bergantung pada bahan baku penghasil VOC. Dengan merancang teknik produksi baru dan menguji keandalannya melalui pilot project, ia berhasil membuktikan efektivitas metode ini dalam skala industri. Hasilnya, selain mengurangi polusi udara, inovasi ini juga meningkatkan kualitas atmosfer di kawasan industri Normandy, Prancis.

Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa inovasi dalam pengurangan VOC bukan hanya sekadar tren, tetapi juga langkah nyata menuju industri yang lebih hijau. Dengan pendekatan berbasis teknologi, data, dan keberlanjutan, Patrick membuktikan bahwa efisiensi dan kelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan tanpa mengorbankan produktivitas.

“Keberhasilan dalam inovasi lingkungan lahir dari kerja sama tim yang memiliki visi sama,” tegasnya.

Ke depan, Patrick berharap semakin banyak perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi pengurangan VOC dan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya. Baginya, pengurangan emisi bukan hanya langkah wajib, tetapi kebutuhan mendesak demi masa depan industri yang lebih bersih dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement