Rabu 23 Apr 2025 16:57 WIB

Lombok Tengah Genjot Pariwisata Hijau

Pemilahan sampah sejak dari sumber dinilai krusial.

Red: Satria K Yudha
Wisatawan berjalan usai berfoto di depan tulisan dan lambang sirkuit Mandalika di kompleks Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/3/2022).
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Wisatawan berjalan usai berfoto di depan tulisan dan lambang sirkuit Mandalika di kompleks Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/3/2022).

ESGNOW.ID,  LOMBOK TENGAH — Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem pariwisata hijau berkelanjutan. Fokus utamanya adalah pengelolaan sampah yang masih menjadi tantangan serius, terutama di kawasan strategis seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

“KEK Mandalika punya potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan, tapi persoalan sampah tidak bisa dikesampingkan. Ini harus menjadi tanggung jawab bersama,” kata Sekretaris Daerah Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, saat peluncuran program Sustainable Green Tourism bersama Lombok Eco Kriya Presents, Rabu (23/4).

Firman mengungkapkan, residu sampah dari aktivitas pariwisata dan pembangunan kawasan masih tinggi. Apalagi, tingkat kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah tergolong rendah.

Karena itu, diperlukan sinergi lintas sektor untuk membangun kebiasaan dan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. “Ini bukan hanya soal keindahan destinasi, tapi bagaimana kita menjaga alam dan menjadikannya sumber ekonomi yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, komunitas, dan masyarakat dalam membangun budaya sadar lingkungan. Pemilahan sampah sejak dari sumber dinilai krusial, karena tidak semua sampah harus berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

“Kami menyadari masih banyak tantangan, terutama dalam mendorong partisipasi masyarakat. Maka dari itu, kolaborasi menjadi kunci,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Strategi Goto Impact Foundation, Aristiwidya, menyambut baik inisiatif Pemkab Lombok Tengah. Ia menilai program ini bukan hanya langkah simbolis, tapi bentuk nyata komitmen menuju pariwisata berkelanjutan.

“Produk-produk yang dihasilkan lewat program ini punya kualitas tinggi, tahan lama, dan punya nilai tambah bagi pelaku lokal. Ini model yang bisa direplikasi di daerah lain,” ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement