Jumat 25 Apr 2025 13:12 WIB

Alat Batik Tenaga Surya Buatan KBA Tanjung Piayu Borong Penghargaan

KBA Tanjung Piayu KBA Tanjung Piayu merupakan bagian dari CSR PT Astra International.

Red: Dwi Murdaningsih
KBA Tanjung Piayu bekerja sama dengan bersama mahasiswa Politeknik Batam berinovasi lewat alat pencelup batik bertenaga surya.
Foto: filantra
KBA Tanjung Piayu bekerja sama dengan bersama mahasiswa Politeknik Batam berinovasi lewat alat pencelup batik bertenaga surya.

ESGNOW.ID, JAKARTA Kampung Berseri Astra (KBA) Tanjung Piayu kembali unjuk gigi dengan torehan prestasi membanggakan lewat inovasi alat pencelup batik bertenaga surya. Kolaborasi bersama mahasiswa Politeknik Batam ini melahirkan solusi kreatif yang tak hanya efisien, tapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Inovasi ini telah meraih penghargaan di berbagai kompetisi. Pada Rabu (23/4/2025) melalui acara daring yang diadakan via Zoom Meeting, tim berhasil meraih juara 2 pada Lomba Inovasi Tepat Guna tingkat Provinsi Kepulauan Riau.

Selain itu, tim juga memenangkan juara 3 pada Lomba Inovasi Tepat Guna tingkat Kota Batam yang dilangsungkan di Lapangan Engku Putri pada Selasa (16/4/2025). Pada saat yang bersamaan, KBA Tanjung Piayu KBA Tanjung Piayu yang merupakan bagian dari Program CSR PT Astra International Tbk, juga terpilih untuk mewakili Provinsi Kepulauan Riau dalam Program Inovasi Posyantek tingkat nasional.

Hal ini menambah pencapaian mereka yang membanggakan, sekaligus menunjukkan kualitas inovasi yang dihasilkan oleh para penggiat Kampung Berseri Astra.

photo
KBA Tanjung Piayu bekerja sama dengan bersama mahasiswa Politeknik Batam berinovasi lewat alat pencelup batik bertenaga surya. - (filantra)

Alat pencelup batik tenaga surya dirancang untuk mendukung proses pencelupan batik dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama. Alat ini mampu mengurangi konsumsi listrik hingga 40 persen, mempercepat proses pencelupan hingga 60 persen dan meningkatkan hasil produksi hingga 40 persen.

Hasil akhirnya adalah warna yang lebih merata, waktu pengerjaan yang lebih singkat, serta pengrajin ya.ng tidak lagi terbebani oleh proses manual yang memakan usaha dan waktu lebih banyak

Sri Ekowati, peserta perwakilan dari KBA Tanjung Piayu, mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian ini, meskipun awalnya merasa tidak percaya diri. "Kami pikir yang lain jauh lebih bagus. Jadi waktu diumumkan juara 3, rasanya benar-benar tidak menyangka. Panitia juga menyampaikan bahwa alat kami praktis, mudah digunakan. Itu yang membuat kami merasa bangga," kata dia.

Dia juga berbagi tentang bagaimana alat ini mengubah keseharian mereka. Para pekerja menjadi lebih nyaman bekerja dengan alat ini. Tidak perlu terlalu lelah dan hasilnya juga lebih konsisten.

Sri Ekowati menjelaskan ide pembuatan alat ini didasari oleh kesulitannya dalam memproduksi batik secara manual yang membutuhkan usaha ekstra. "Terkadang inovasi yang baik datang dari masalah yang ada di sekitar kita," tuturnya.

Dari pengalaman ini, lahirlah sebuah solusi yang kini mampu membawa perubahan bagi pengrajin batik di KBA Tanjung Piayu.

Walikota Batam memberikan apresiasi yang tinggi terhadap inovasi ini. Dia berharap agar alat pencelup batik tenaga surya dapat memberikan dampak positif bagi para pembatik lokal di Batam.

 "Semoga dengan alat ini, para pembatik lokal bisa mendapatkan lebih banyak peluang, seperti orderan untuk seragam ASN," ujarnya.

Penggunaan energi terbarukan menjadi salah satu keunggulan utama alat ini, sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan. Dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, inovasi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membantu menurunkan biaya produksi.

Keberhasilan KBA Tanjung Piayu dan mahasiswa Politeknik Batam menunjukkan bahwa ide sederhana yang berada di sekitar kita dapat memberikan dampak besar melalui kolaborasi. Kesuksesan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berinovasi dan membuat perubahan positif di masyarakat

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement