ESGNOW.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, membahas pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan campuran aspal jalan karena dinilai lebih tahan lama dan hemat biaya perawatan serta juga ramah lingkungan dibandingkan aspal konvensional.
"Ini sebetulnya sudah kita lakukan pembahasan lima tahun ke belakang, kami PUPR sudah membuat gagasan bersama Bappeda untuk menggunakan plastik sebagai campuran aspal," kata Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kabupaten Garut Gun Gun Sukma Utama saat acara pertemuan Diseminasi dan Diskusi Policy Brief Jalan Aspal Plastik di Aula Bappeda Garut.
Ia menuturkan, sebelum melakukan pembahasan pemanfaatan sampah plastik itu terlebih dahulu melihat langsung ke daerah yang sudah menerapkan aspal plastik yakni di Magelang dan Yogyakarta atau jalan menuju Candi Borobudur.
Selanjutnya, Kabupaten Garut melibatkan kerja sama dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), dan Yayasan Bakti Barito yang menyuplai kebutuhan plastiknya dengan menerapkan formulasi pembangunan jalan aspal campuran sampah plastik di tahun 2022 sampai 2023. "Saat itu ada kerja sama mendukung kebutuhan daripada plastiknya saat itu," katanya
Kali ini, kata dia, kembali dilakukan pembahasan terkait pemanfaatan sampah plastik di Garut agar bisa memberikan manfaat dengan digunakan sebagai bahan campuran untuk aspal. Jalan yang menggunakan aspal plastik, menurut dia, berumur lebih panjang dibandingkan dengan aspal biasa.
"Ketika jalan menggunakan material yang bagus, tentu akan mencapai umur yang panjang, kalau satu tahun sudah rusak akan kembali lagi ke belakang," katanya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut Dadan Yudha menyatakan dukungan terhadap pembangunan jalan aspal menggunakan campuran sampah plastik karena hasilnya tahan lama dan biaya perawatannya lebih ringan.