Sebuah tembok penahan tanah runtuh dan menimpa kendaraan yang sedang melaju di Provinsi Gyeonggi pada Rabu (16/7), menewaskan seorang pengemudi berusia 40-an tahun. Seorang pria berusia 60-an tahun ditemukan mengalami serangan jantung di dalam kendaraan yang terendam banjir di Provinsi Chungcheong Selatan pada Kamis (17/7) pagi. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi akhirnya meninggal dunia.
Dua pria lainnya yang berusia 80-an tahun ditemukan tewas di tengah kondisi banjir pada Kamis tersebut. Upaya pencarian seorang pria yang dilaporkan hilang pada Kamis malam akibat terseret arus sungai di dekat jembatan di Provinsi Jeolla Selatan sedang dilakukan.
4. Banjir Pakistan
Banjir di Pakistan tewaskan 3 orang, 15 hilang Banjir yang dipicu oleh hujan lebat yang melanda Pakistan utara pada Senin menyebabkan sedikitnya tiga wisatawan lokal tewas dan 15 lainnya hilang, kata otoritas penanggulangan bencana negara itu. Empat orang juga luka-luka akibat insiden yang terkait hujan setelah hujan deras melanda Babusar Top, sebuah destinasi wisata terkenal yang terletak di Distrik Diamer di wilayah Gilgit-Baltistan (GB), kata Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara pemerintahan Gilgit-Baltistan, Faizullah Firaq, mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa 15 wisatawan hilang saat delapan kendaraan wisata hanyut dalam banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut.
Korban baru tersebut menambah jumlah korban tewas di seluruh negeri menjadi 188 orang selama musim hujan yang berlangsung sejak 26 Juni. Lebih dari 600 orang juga luka-luka selama periode tersebut.
5. Banjir China
Banjir bandang di China timur tewaskan 2 orang, 10 hilang Sedikitnya dua orang tewas dan 10 orang lainnya hilang akibat banjir bandang di Provinsi Shandong, China Timur, yang disebabkan oleh hujan deras, menurut laporan surat kabar Global Times pada Selasa.
Hujan deras melanda Distrik Laiwu, Kota Jinan, dengan puncak curah hujan mencapai 364 milimeter (atau 14,33 inci) sehingga menyebabkan banjir bandang di dua desa terdekat di daerah Dawangzhuang, dan menghancurkan atau merusak 19 rumah.
Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung bersamaan dengan upaya bantuan dan pemulihan pascabencana yang dilakukan secara terkoordinasi. Perkembangan situasi tersebut terjadi setelah pada Senin China mengeluarkan peringatan darurat tingkat tertinggi menanggapi datangnya Topan Wipha, topan keenam pada tahun ini.