Jumat 22 Mar 2024 13:46 WIB

Sistem Sepeda Bersama dan Upaya Cina Pangkas Emisi

Lebih dari 360 kota di negara Cina sudah memiliki sistem sepeda bersama.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Potret sharing bike atau sepeda bersama di Kota Beijing.
Foto:

Sepeda jadi alat pangkas emisi

Pada Maret 2022, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mendukung sepeda sebagai alat untuk memerangi perubahan iklim. Resolusi usulan Turkmenistan itu disahkan secara bulat oleh seluruh anggota PBB yang berjumlah 193 negara.

Resolusi Majelis Umum PBB tersebut menyerukan para negara anggota untuk “mengintegrasikan sepeda ke dalam transportasi umum, di perkotaan serta pedesaan, di negara-negara berkembang dan maju”. Cina tampaknya sudah berada di jalur yang tepat dan sesuai dengan resolusi tersebut.

Kementerian Transportasi Cina, seperti dikutip dalam laporan China Global Television Network (CGTN) edisi 16 Maret 2022, mengungkapkan, lebih dari 360 kota di negara tersebut sudah memiliki sistem sepeda bersama. Terdapat penggunaan hampir 20 juta sepeda untuk rata-rata 47 juta perjalanan per hari. Menurut data iiMedia Research, penggunaan sepeda bersama di Cina pada 2019 melampaui angka 259 juta.

Pada 2020, World Resources Institute (WRI) menerbitkan laporan bertajuk "How Dockless Bike Sharing Changes Lives". Dalam laporan itu, WRI mengungkap bahwa dengan manajemen efektif dan infrastruktur yang aman, keberadaan sepeda bersama tidak hanya meningkatkan konektivitas publik, tapi juga bisa berperan mengurangi emisi karbon.

photo
Seorang wanita naik sepeda melewati layar video besar yang menunjukkan Presiden Cina Xi Jinping. - (AP/Mark Schiefelbein)

Laporan WRI didasarkan pada studi terperinci tentang dampak nasional yang komprehensif dari sistem berbagi sepeda di 12 kota di Cina, yaitu: Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chengdu, Wuhan, Nanjing, Xi'an, Jinan, Lanzhou, Xiaman, dan Hangzoui. Terkait dampak spesifik pemangkasan emisi karbon, laporan WRI menemukan bahwa sistem berbagi sepeda dapat mengurangi total karbon dioksida sebesar 4,8 juta ton per tahun.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada September 2020, Presiden Cina Xi Jinping mengumumkan tekad negaranya mencapai netralitas karbon sebelum tahun 2060. Menurut data Climate Action Tracker, yakni sebuah kelompok penelitian independen, Cina masih menjadi negara penyumbang gas emisi rumah kaca terbesar di dunia pada 2022. Dalam laporannya, sepanjang 2022, dunia memproduksi 50 miliar metrik ton emisi gas rumah kaca. Cina menyumbang 14,40 miliar metrik ton atau hampir 30 persen dari total emisi yang dihasilkan.

Perlu dicatat, selain memasifkan sistem berbagi sepeda, Cina juga tengah menggencarkan produksi dan penggunaan kendaraan listrik. Itu menjadi salah satu strategi lain dari Negeri Tirai Bambu untuk memangkas emisi karbon. Jadi, mampukah Cina, dengan segenap upayanya, merealisasikan ambisi Xi Jinping mencapai netralitas karbon sebelum 2060? Waktu akan menjawab. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement