Rabu 03 Apr 2024 13:15 WIB

Dampak Perubahan Iklim, Venezuela Catat Rekor Kebakaran Hutan Tertinggi

Satelit mencatat lebih dari 30.200 titik api di Venezuela.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Venezuela sedang berjuang melawan rekor jumlah kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Venezuela sedang berjuang melawan rekor jumlah kebakaran hutan (ilustrasi)

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Venezuela sedang berjuang melawan rekor jumlah kebakaran hutan, ketika kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim melanda wilayah hutan hujan Amazon.

Satelit mencatat lebih dari 30.200 titik api di Venezuela dari Januari hingga Maret. Menurut badan penelitian Inpe Brazil, angka itu merupakan tingkat tertinggi untuk periode tersebut sejak pencatatan dimulai pada tahun 1999.

Baca Juga

Para peneliti mengungkapkan bahwa kebakaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang sering dilakukan untuk membuka lahan pertanian, menyebar di luar kendali akibat suhu tinggi, curah hujan yang rendah di bagian utara Amerika Selatan, serta kurangnya mitigasi. Para ilmuwan juga menyalahkan kekeringan ini pada perubahan iklim dan El Nino, pemanasan alami di Pasifik timur yang mengacaukan pola cuaca global.

Meskipun musim hujan telah membawa bantuan dalam beberapa bulan terakhir di bagian selatan Amazon, Brazil, kebakaran di Venezuela dapat menjadi pertanda yang mengkhawatirkan mengenai apa yang akan terjadi di masa depan ketika musim kemarau tiba di sana.

"Semuanya mengindikasikan bahwa kita akan melihat kejadian kebakaran besar lainnya. Kebakaran besar yang sangat besar dalam ukuran dan ketinggian," ujar Manoela Machado, seorang peneliti kebakaran di University of Oxford, seperti dilansir Reuters, Rabu (3/4/2024).

Kebakaran paling hebat di kawasan ini biasanya terjadi di Brazil pada bulan Agustus dan September di sepanjang tepi tenggara Amazon, di mana deforestasi untuk pertanian paling agresif.

Di Venezuela, sekitar 400 petugas pemadam kebakaran memadamkan api besar selama akhir pekan liburan Paskah yang mengancam Taman Nasional Henri Pittier yang rimbun, cagar alam tepi pantai dengan hutan awan yang langka, demikian menurut dinas taman nasional.

"Saya terkejut dan khawatir dengan kebakaran ini. Saya belum pernah melihat kebakaran sebesar ini dan kerusakan lingkungan seperti ini,” kata Carlos Carruido Perez, yang tinggal di taman nasional.

Sementara itu, bulan lalu, Kementerian Lingkungan Hidup Venezuela mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan sebuah upaya terkoordinasi dengan helikopter dan peralatan tambahan untuk memadamkan api di Henri Pittier.

Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa mereka meningkatkan upaya pemadaman lebih lanjut di sepanjang jalan raya yang membelah taman nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement