ESGNOW.ID, NEWCASTLE -- Masyarakat dan pemadam kebakaran di Victoria, negara bagian terpadat kedua di Australia, bersiap menghadapi potensi kebakaran hutan. Ini setelah gelombang panas yang didorong angin kencang mengakibatkan kondisi terburuk untuk kebakaran hutan dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan suhu mencapai 37 derajat Celsius dan angin kencang yang tak menentu, kepala pemadam kebakaran memperingatkan warga di daerah pinggir Victoria untuk menunda perjalanan atau pindah ke tempat yang aman. Deputi Perdana Menteri Victoria Ben Carroll mengatakan saat ini kebakaran hutan sudah terjadi di negara bagian itu.
"Kondisi kebakaran berbahaya sudah mulai terbentuk dan akan terus berlangsung hingga Sabtu, kebakaran baru dapat dimulai di mana pun dan dapat segera menjadi berbahaya," katanya dalam konferensi pers pada Selasa (24/12/2024).
Kebakaran terbesar yang belum terkendali terjadi di Taman Nasional Grampians dan sejauh ini membakar 55.000 hektare lahan. Walaupun belum ada laporan rumah rusak, Komisaris Manajemen Darurat Rick Nugent mengatakan api mengancam banyak properti perumahan dekat kebakaran terjadi.
"Saya tidak akan terkejut di satu waktu akan ada rumah yang habis, saya dapat katakan, pemadam kebakaran melakukan semua yang bisa dilakukan untuk melindungi nyawa dan properti," katanya, Kamis (26/12/2024).
Pemadam kebakaran mengeluarkan peringatan darurat untuk kota kecil Mafeking yang terletak 260 kilometer sebelah barat Melbourne. "Anda dalam bahaya dan harus segera bertindak untuk selama. Opsi yang paling aman adalah segera datang ke tempat penampungan sementara dalam ruangan, karena terlalu terlambat untuk pergi," kata pemadam kebakaran kepada warga Mafeking dalam peringatan tersebut.
Stasiun televisi Australian Broadcasting Corporation melaporkan sekitar 100 personel dari negara bagian yang lain kini sudah berada di Victoria untuk membantu pemadam kebakaran setempat. Pemadam kebakaran dibantu sejumlah pesawat bomber air.
Negara bagian South Australia dan New South Wales juga mendapat peringatkan gelombang panas dan risiko kebakaran. Gelombang panas dan kondisi mudah terbakar tahun ini dikomparasikan dengan kebakaran Black Summer yang melanda dua negara bagian terpadat Australia selama berbulan-bulan pada 2019 dan 2020 lalu. Kebakaran itu menghanguskan lahan seluas 104 kilometer persegi dan menewaskan 33 orang.