Rabu 17 Apr 2024 20:29 WIB

Miliki Pabrik Dry Ice, Pupuk Kujang Kurangi 3.000 Ton Emisi Karbon di Udara  

Melalui pabrik ini, karbondioksida bisa dimanfaaatkan sehingga bisa mengurangi emisi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono dan Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang, Robert Sarjaka, saat meresmikan pabrik dry ice di Kawasan Industri Pupuk Kujang, Rabu (17/4/2024).
Foto: Dept Komunikasi Perusahaan PKC
Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono dan Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang, Robert Sarjaka, saat meresmikan pabrik dry ice di Kawasan Industri Pupuk Kujang, Rabu (17/4/2024).

ESGNOW.ID,  INDRAMAYU -- Pupuk Kujang Cikampek (PKC) terus melakukan pengembangan bisnis. Selain memproduksi pupuk, anak perusahaan Pupuk Indonesia tersebut kini juga membuat pabrik dry ice di kawasan industri mereka.

Dry ice atau es kering merupakan karbondioksida yang dipadatkan. Komoditas itu memiliki banyak fungsi dan sering dimanfaatkan di bidang industri makanan, rumah sakit dan klinik, industri pembersihan tertentu hingga instalasi seni panggung dan pertunjukkan. 

Baca Juga

Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono menuturkan, pabrik dry ice tersebut dibangun secara swakelola dan selesai tepat waktu. "Pembangunan pabrik ini selesai dalam waktu 12 bulan. Selain selesai tepat waktu, pembangunan pabrik juga tepat budget dan nihil kecelakaan kerja. Peresmian pabrik setelah Idul Fitri 2024 ini mudah-mudahan menjadi awal yang baik dan penuh berkah,’’ ujar Maryono, dalam siaran persnya yang diterima Republika, Rabu (17/4/2024).

Maryono menuturkan, pabrik dry ice itu dibangun di lahan seluas 87 meter persegi di area pabrik CO2 cair. Investasi pabrik dry ice itu menelan biaya hingga Rp 9,8 miliar. Adapun kemampuan produksi pabriknya mencapai 3 ribu ton per tahun.  

"Pabrik ini diproyeksikan menghasilkan keuntungan hingga Rp 4-5 miliar per tahun. Hal ini cukup menarik dan bisa membantu Pupuk Kujang semakin berkembang dan menambah laba perusahaan,’’ kata Maryono, saat meresmikan pabrik dry ice di Kawasan Industri Pupuk Kujang, Karawang.

Maryono mengatakan, pembangunan pabrik dry ice itu juga tak lepas dari kebutuhan komoditas tersebut yang tinggi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Bahkan saat ini, Pupuk Kujang telah menjual dry ice sebanyak delapan ton untuk sejumlah industri yang membutuhkannya.

"Saat ini sudah full pembeli. Kawasan di Jakarta dan Jawa Barat ini pengguna dry ice besar sehingga produksi PT Pupuk Kujang sudah teroptik semua ke para pembeli kita,’’ kata Maryono.

Selain aspek pengembangan bisnis dan menambah laba, lanjut Maryono, pembangunan pabrik dry ice juga punya fungsi lainnya. Yakni, memperkuat aspek green industry Pupuk Kujang karena pabrik dry ice bisa mencegah emisi karbon lepas ke udara. "Pabrik ini bisa mencegah 3 ribu ton karbon rilis ke udara dalam setahun. Tentu ini bisa sekaligus mengurangi efek rumah kaca,’’ tukas Maryono.

Seperti diketahui, dry ice merupakan komoditas yang dibuat dari CO2 atau karbon dioksida. Sebagai perusahaan petrokimia, Pupuk Kujang memiliki karbondioksida yang melimpah. Senyawa itu merupakan buangan dari pabrik amoniak, suatu zat kimia yang digunakan sebagai bahan baku pupuk.  

Jika sebelumnya CO2 terbuang ke udara, maka dengan teknologi, gas buang itu bisa dibuat menjadi dry ice yang bernilai ekonomi dan ekologi.

"’Alhamdulillah, melalui pabrik ini, karbondioksida bisa kita recover dan manfaaatkan sehingga bisa mengurangi emisi kita. Dengan pabrik ini, tidak ada bahan yang mubazir, bahkan bisa dimanfaatkan menjadi keuntungan,’’ kata Maryono.

Pabrik dry ice ini menambah daftar produk non pupuk yang dibuat Pupuk Kujang. Sebelumnya, Pupuk Kujang juga telah membuat produk non pupuk lainnya yaitu amonia, aquos, air demin, hingga pemenuhan kebutuhan industri dan utilitas. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement