Jumat 03 May 2024 22:01 WIB

Aktivis Asal California AS Raih Goldman Environmental Prize, Ini Sejumlah Prestasinya

Goldman Environmental Prize merupakan penghargaan internasional terkait lingkungan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Perubahan iklim (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Perubahan iklim (ilustrasi).

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Andrea Vidaurre, seorang aktivis Amerika keturunan Peru berusia 29 tahun dari California Selatan, telah memenangkan penghargaan bergengsi yaitu Anugerah Lingkungan Goldman (Goldman Environmental Prize) atas upayanya melindungi komunitas yang didominasi orang Latin dari polusi udara. Goldman merupakan penghargaan yang berikan kepada aktivis akar rumput atas kepemimpinan dan pencapaian dalam melindungi planet bumi. 

Vidaurre adalah salah satu dari enam aktivis akar rumput yang dianugerahi penghargaan tersebut pada Senin malam. Ia diakui atas kepemimpinannya di tingkat akar rumput yang berhasil membujuk para pejabat negara bagian untuk mengadopsi peraturan yang secara substansial meningkatkan kualitas udara bagi jutaan orang di California dan mengurangi emisi beracun dari industri pengangkutan lokal.

Baca Juga

Penghargaan ini pertama kali diberikan pada tahun 1990 dan terus diberikan setiap tahun oleh Goldman Environmental Foundation, yang didirikan oleh mendiang Richard Goldman dan istrinya, Rhoda Haas Goldman.

"Saya merasa sangat terhormat dan istimewa untuk menjadi orang yang berbicara tentang pekerjaan gerakan kami. Saya merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengangkat fakta bahwa ini adalah pekerjaan yang telah dilakukan selama puluhan tahun oleh komunitas yang terkena dampak angkutan barang di Amerika Serikat,” kata Vidaurre seperti dilansir NBC, Jumat (3/5/2024).

Vidaurre lahir dan dibesarkan di Inland Empire, California, sebuah wilayah yang berjarak sekitar satu jam di sebelah timur Los Angeles, yang saat ini dikenal sebagai salah satu wilayah dengan kualitas udara terburuk di negara ini. Namun banyak kenangan masa kecilnya tentang wilayah lembah yang sangat indah tersebut.

Menurut Vidaurre, hal itu mulai berubah dalam beberapa tahun terakhir. Utamanya ketika dia mulai melihat rumah dan sekolah di daerah tersebut digantikan oleh gudang dan asap truk diesel yang menambah krisis polusi udara di masyarakat.

“Suatu hari, Anda melihat lapangan hijau yang indah. Tahun berikutnya, Anda melihat tembok beton raksasa dengan truk keluar masuk sepanjang hari, setiap hari, memuntahkan solar beracun,” kata Vidaurre.

Industri pengangkutan, yang telah lama dianggap sebagai bagian penting dari perekonomian negara, telah menghadapi tekanan dari meningkatnya ekspektasi konsumen untuk pengiriman pada hari berikutnya. Industri ini juga menyumbang polusi udara yang signifikan bagi banyak komunitas di AS - terutama bagi mereka yang tinggal dan bekerja di dekat jalan raya, pelabuhan, rel kereta api, gudang, dan rute pengangkutan lainnya.

"Emisi dari transportasi ini juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Kita menghirup bahan kimia beracun ini setiap hari dan semakin banyak orang yang terpapar olehnya, karena ada begitu banyak perambahan dan perluasan pergudangan,” kata Vidaurre.

Pada tahun 2018, Vidaurre mulai berbicara dengan tetangganya tentang keprihatinan mereka atas bahaya lingkungan dan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh perubahan industri pengangkutan di Inland Empire. Banyak dari mereka, termasuk kerabatnya yang berasal dari Peru, bekerja di industri ini dalam berbagai kapasitas, mulai dari bongkar muat truk dan pesawat hingga bekerja di gudang.

"Pada hari-hari yang sangat buruk, kami benar-benar melihatnya. Kami melihat kabut asap yang menyelimuti pegunungan, kami merasakan ketebalannya, kami bisa mencium baunya, terutama pada hari-hari musim panas,” kata Vidaurre.

Ada berbagai jenis asap diesel, beberapa lebih berbahaya daripada yang lain, tetapi semuanya merupakan zat beracun. Paparan jangka pendek sering menyebabkan iritasi mata dan hidung, serta sakit kepala dan mual. Adapun paparan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit pernapasan dan jantung yang serius, serta kanker paru-paru.

“Tidak ada tingkat solar (diesel) yang aman untuk dihirup,” kata dia.

Dialog dengan anggota masyarakat tersebut mendorong upaya pengorganisasian Vidaurre bersama dengan kelompok-kelompok lingkungan dan serikat pekerja gudang dan truk untuk melobi masalah ini. Pada tahun 2020, ia mendirikan People's Collective for Environmental Justice, sebuah organisasi nirlaba yang mengadvokasi peningkatan kualitas udara di Inland Empire, di antara keprihatinan lainnya. Dia juga telah melakukan tur komunitas untuk pejabat negara bagian sehingga mereka dapat melihat dampak industri secara langsung.

Singkat cerita di tahun 2023, pejabat negara bagian di California mengadopsi dua peraturan transportasi untuk secara signifikan membatasi emisi truk dan kereta api serta menciptakan jalur menuju 100 persen nol emisi untuk penjualan truk angkutan barang pada tahun 2036.

"Hal ini akan mengubah sektor transportasi. Kita tidak akan melihatnya dalam satu hari, tetapi dalam 20 tahun, kita akan memiliki sistem yang sama sekali berbeda. Kita akan memiliki lingkungan yang sama sekali berbeda,” kata Vidaurre.

Ke depannya, ia pun berharap bisa memantau bagaimana peraturan baru ini berjalan dan menemukan solusi untuk terus meningkatkan sistem transportasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement