Jumat 17 May 2024 18:20 WIB

KLHK Akselerasi Implementasi FOLU Net Sink Lewat Sosialisasi di Jatim

Target FOLU Net Sink 2030 sektr hutan ialah serapan lebih besar dari emisi karbon.

Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi penyerapan karbon.
Foto: Freepik
Ilustrasi penyerapan karbon.

ESGNOW.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan akselerasi implementasi rencana operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Salah satunya lewat sosialisasi subnasional yang dilakukan di Jawa Timur pada awal pekan ini.

 

Baca Juga

"Komitmen Indonesia menahan laju peningkatan suhu global dan perubahan iklim dituangkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Paris (Paris Agreement)," ujar Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK Hanif Faisol Nurofiq dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

 

Dia menjelaskan komitmen Indonesia dalam NDC, salah satunya menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and other Land Use/FOLU), sedangkan pada 2022 Indonesia telah menyampaikan Enhanced NDC atau yang sudah diperbaharui pada 2022.

 

Salah satu perubahan di dalamnya, berupa kenaikan target pengurangan emisi GRK dari 29 persen di dokumen sebelumnya meningkat ke 31,89 persen dengan usaha sendiri. Sedangkan target dengan dukungan internasional naik dari 41 persen menjadi 43,20 persen.

 

Salah satu fokus, katanya, pengurangan emisi di sektor kehutanan lewat Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yaitu kondisi di mana kondisi penurunan emisi GRK dari sektor kehutanan dan lahan mencapai kondisi tingkat serapan lebih tinggi dari tingkat emisi pada 2030. Untuk itu, terdapat 11 rencana operasional guna mewujudkan.

 

"Berdasarkan alur analisis spasial yang digunakan pada dokumen Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030, lokasi aksi mitigasi hanya tersebar di pulau-pulau besar di luar Pulau Jawa, sementara prioritas di Region Jawa persebaran lokasinya sangat terbatas dengan luasan yang minim. Kondisi ini terjadi karena adanya perbedaan karakteristik lahan, tipologi kelembagaan, serta permasalahan di Region Jawa yang sangat berbeda dengan wilayah lain," kata Hanif.

 

Oleh karena itu, dia mengatakan, perlu disusun tersendiri Rencana Operasional Indonesia’s Forest and Other Land Use Net Sink 2030 Region Jawa.

 

Dia menjelaskan Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Region Jawa (Renops Jawa) sebuah dokumen penyesuaian atas dokumen visi nasional Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

 

Renops Jawa menjabarkan pendekatan untuk penentuan lokasi prioritas dan penetapan rencana operasional aksi penyerapan karbon di Region Jawa sesuai dengan karakteristik lahan, tipologi kelembagaan, serta permasalahan di Region Jawa. Renops Jawa memperhatikan berbagai instrumen bidang lingkungan hidup dan kehutanan, seperti Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) 2011-2030.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement