ESGNOW.ID, ATHENA -- Yunani terpaksa meliburkan sekolah-sekolah dan menutup destinasi wisata Akropolis di Athena akibat adanya gelombang panas pertama pada musim panas tahun ini. Pemerintah Yunani juga menempatkan petugas medis di seluruh kota.
Suhu udara di sebagian negara Mediterania itu diperkirakan mencapai 43 derajat celsius pada Rabu (12/6/2024) dan Kamis (13/6/2024) karena angin selatan membawa udara panas dan berdebu dari Afrika Utara. Akropolis Athena, salah satu destinasi peninggalan arkeologis paling terkenal di dunia termasuk kuil Parthenon ditutup dari siang hingga jam 5 sore waktu setempat. Petugas Palang Merah membagikan botol air minum ke wisatawan.
Banyak sekolah dasar dan taman kanak-kanak di seluruh negeri diliburkan selama dua hari. Yunani salah satu negara di Eropa yang paling terdampak perubahan iklim.
Kenaikan suhu udara tahun lalu telah menyebabkan kebakaran hutan mematikan dan hujan deras yang mengakibatkan banjir terburuk dalam catatan sejarah di negara itu. Bencana-bencana tersebut merusak ladang dan mata pencarian warga.
Ilmuwan mengatakan musim dingin tahun lalu yang merupakan musim dingin terpanas dalam catatan sejarah dan rendahnya curah hujan menciptakan kondisi yang membuat Yunani semakin rentan dengan kebakaran.
Kondisi panas tahun lalu juga terjadi di sebagian besar Eropa selatan, seperti di Prancis, Spanyol dan Italia yang juga dilanda kebakaran yang menyebabkan kematian puluhan orang.
Kebakaran di Yunanai pada tahun ini bahkan terjadi lebih awal dari perkiraan, termasuk kebakaran yang terjadi pada Maret. Petugas pemadam kebakaran dan polisi mulai berpatroli di hutan lewat udara dan darat sebagai persiapan sebelum akhir pekan yang diprediksi akan berangin hingga meningkatkan risiko penyebaran kebakaran.
Setelah kebakaran hutan yang merusak tahun lalu, termasuk di Pulau Rhodes, Yunani meningkatkan persiapannya dengan mempekerjakan lebih banyak staf dan meningkatkan pelatihan. n Lintar Satria/Reuters