ESGNOW.ID, BRUSSELS -- Pemerintah daerah negara-negara Eropa yang tergabung dalam Under2 Coalition mendorong pemimpin Uni Eropa mencapai target-target iklim. Uni Eropa juga didesak untuk mula melaksanakan agenda hijau yang lebih ambisius di masa jabatan parlemen Eropa berikutnya.
Setelah pemilihan Eropa, 40 pemerintah daerah anggota Under2 Coalition menegaskan kembali komitmen mereka pada Kesepakatan Hijau Uni Eropa. Pemerintah-pemerintah provinsi, wilayah, negara bagian dan teritori itu mengungkapkan kesediaan bekerja sama dengan pembuat kebijakan untuk mengimplementasikan legislasi yang sudah ada dan menjaga momentum penanggulangan perubahan iklim.
Koalisi itu juga menyerukan target iklim seluruh Uni Eropa untuk mencapai mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 90 persen sesuai dengan rekomendasi Komisi Eropa. Ini merupaka langkah yang menurut mereka penting demi mempertahankan komitmen iklim Uni Eropa bebas emisi pada 2050 dan menjaga kredibilitas Uni Eropa menjelang pertemuan iklim PBB 2024 (COP29) pada bulan November mendatang.
Anggota koalisi juga mendesak Uni Eropa menempatkan perubahan iklim sebagai pusat dari strategi untuk meningkatkan daya tahan, ketahanan energi dan persaingan ekonomi. Pemerintah-pemerintah daerah memainkan peran besar dalam mengimplementasikan strategi-strategi Uni Eropa dengan menerapkan kebijakan iklim di tingkat lokal melalui kebijakan, regulasi dan investasi di infrastruktur hijau.
"Warga negara Uni Eropa sudah merasakan dampak perubahan iklim: gelombang panas, kebakaran hutan, dan banjir. Meskipun banyak anggota parlemen baru yang mungkin terpilih dengan agenda yang berbeda, kami tidak dapat mengabaikan aksi iklim, dan seruan kami kepada mereka hari ini mendesak mereka untuk menjadikannya sebagai prioritas," kata Kepala Kantor Eropa organisasi lingkungan Climate Group Jeroen Gerlag seperti dikutip dalam situs Climate Group, Selasa (18/6/2024).
Gerlag mengatakan, perusahaan-perusahaan dan pemerintah daerah yang bekerja sama dengan Climate Group ingin melanjutkan langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam Kesepakatan Hijau Eropa. Ia mengatakan, menunda langkah-langkah tersebut akan berakibat buruk bagi bisnis dan berakibat buruk bagi iklim. "Itulah mengapa kami perlu melihat implementasi yang cepat dari target yang telah disepakati," tambahnya.
Ia mengatakan, meningkatkan kapasitas energi terbarukan, mempercepat peralihan ke kendaraan listrik, dan mendukung industri berat yang mengurangi emisi akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan standar hidup dan meningkatkan daya saing global Uni Eropa. "Serta mendorong menuju netralitas iklim yang menjadi komitmen Uni Eropa pada tahun 2050," katanya.
Sekretaris Kabinet untuk Energi dan Nol Emisi Pemerintah Skotlandia Màiri McAllan mengatakan, mengambil tindakan untuk mengatasi keadaan darurat iklim adalah tanggung jawab kita bersama dan akan membutuhkan kolaborasi di semua tingkat pemerintahan.
"Sebagai ketua bersama Under2 Coalition, Pemerintah Skotlandia bertekad untuk memainkan perannya dalam mengurangi emisi dan mendukung target iklim internasional," katanya.