ESGNOW.ID, JAKARTA — Republika menjaga momentum isu Environmental, Social and Governance (ESG) tetap menjadi pembicaraan publik. Salah satunya dengan menggelar ESG Summit di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
"ESG Summit ini diadakan Republika sebagai bagian dari ikhtiar kami mengawal isu ESG agar terus menjadi pembicaraan publik mengingat begitu pentingnya penerapan praktik ESG dalam keseharian kita," kata Direktur Utama PT Republika Media Mandiri Nur Hasan Murtiaji dalam pembukaan ESG Summit, Kamis (12/9/2024).
Hasan mengatakan praktik ESG tak hanya penting dalam operasional bisnis dan industri, tapi merupakan keniscayaan dalam upaya merawat dan menjaga bumi. Sebagai upaya mengarusutamakan praktik ESG, Republika menggelar rangkaian kampanye SEHATI UNTUK BUMI.
Sebelum ESG Summit di Bursa Efek Indonesia, Republika juga menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Bursa Efek Indonesia bulan Juli lalu. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan komunitas Funbike di Yogyakarta yang diikuti sekitar 3.000 peserta. Dalam kegiatan ini Republika menanam pohon.
Pada awal Agustus Republika menggelar Bebersih Leweung di daerah Gunung Putri, Lembang, Bandung atas kerja sama dengan Perhutani dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pertengahan Agustus, Republika mengkampanyekan Hutan Wakaf di Bandung.
Republika juga membantu perusahaan melaksanakan praktik ESG dengan menggelar loka karya Corporate Carbon Accounting for Business Professionals. Loka karya kali ini diikuti 25 peserta dari berbagai perusahaan.
Loka karya ini membantu para profesional untuk mengelola laporan emisi gas rumah kaca dari perusahaan. Para peserta mendapat materi untuk menghitung gas rumah kaca yang sesuai dengan standar internasional dan standar yang direkomendasikan pemerintah Indonesia.
Pada pertengahan bulan September Republika akan menggelar ESG Award. Hasan mengatakan ESG Summit digelar untuk menentukan praktik ESG yang tepat bagi Indonesia.
"Tentunya Indonesia memiliki kekhasan dalam menerapkan praktik ESG. Untuk itulah Summit ini digelar sebagai dapur ide dan gagasan dalam mendalami dan mengimplementasikan ESG di Indoneia agar ke depannya makin baik," kata Hasan.
Hasan menambahkan sebagai media nasional, Republika juga terus merawat isu ESG ini dengan membuka kanal khusus ESG Now sebagai saluran informasi seputar ESG.
Sementara itu Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan saat ini pasar memberikan atensi pada isu ESG dalam sektor pasar modal, sehingga edukasi dan sosialisasi mengenai ESG menjadi sangat penting.
"ESG Summit Republika 2024 bertema 'ESG Ala Indonesia', saya juga ingin mendengar bagaimana ESG Ala Indonesia ini," kata Jeffrey.
Jeffrey mengatakan, di tengah tantangan global yang semakin kompleks, isu-isu berkenaan dengan lingkungan sosial dan tata ekonomi telah menjadi prioritas utama bagi pelaku industri. Perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial dan transparansi tata kelola dinilai merupakan tantangan besar perhatian serius dari semua sektor, termasuk di pasar modal
"Kami selalu menyampaikan kalau konsen terhadap ESG ini tidak lagi sebagai beban atau hanya melihat dari sisi kepatuhan, tetapi faktor ESG ini sudah menjadi bagian integral dari strategi bisnis karena kami meyakini dan sudah terbukti bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih awal menerapkan prinsip ESG dapat apresiasi dari para investor," kata dia.