ESGNOW.ID, JAKARTA -- PT Transjakarta meluncurkan pengoperasian 200 unit bus listrik baru, Selasa (10/12/2024). Peluncuran 200 unit bus listrik baru itu dilakukan untuk mengejar target 100 persen elektrifikasi layanan Transjakarta pada 2030.
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, peluncuran dan pengoperasian bus listrik baru jenis high deck merupakan tonggak penting dalam mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global. Menurut dia, hal itu juga merupakan wujud komitmen Pemprov Jakarta menghadirkan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam transformasi Jakarta sebagai kota global," kata Teguh di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah memiliki target untuk membuat seluruh layanan Transjakarta berbasis listrik pada 2030. Menurut dia, diperlukan sinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pencapaian target 100 persen.
Teguh mengatakan, Jakarta harus bisa menjadi kota yang berorientasi pada transportasi publik. "Selain itu, juga bisa menjadi role model dalam pengembangan sistem transportasi perkotaan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan," kata dia.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pengoperasian 200 unit bus listrik baru merupakan upaya bersama dalam menciptakan masa depan transportasi yang ramah lingkungan, modern, dan berkelanjutan. Ia menyebut, Damri, sebagai salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang transportasi, selalu siap menjalani kepercayaan melayani masyarakat Jakarta dan menyukseskan program seluruh bus Transjakarta menjadi berbahan bakar listrik pada 2030.
"Daerah-daerah lain diharapkan menjadikan Jakarta sebagai contoh untuk transportasi umum berbasis listrik di Indonesia," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk mengintegrasikan seluruh layanan publik agar berjalan optimal. Dengan begitu, layanan transportasi yang ada makin berkualitas, baik dari segi kepastian waktu hingga kenyamanan bagi seluruh pengguna transportasi dengan menggunakan konsep multimoda.
"Ini tentunya akan menjadi satu terobosan bagi Jakarta sebagai kota modern memberikan layanan multimoda yang berkelas internasional. Semoga seluruh armada bus listrik ini dapat memberikan layanan terbaik sebagai pelanggan dan masyarakat, sekaligus menjadi bagian penting dalam transformasi transportasi nasional Indonesia," kata dia.
Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon mengatakan, selama ini pihaknya telah mengoperasikan 100 unit bus listrik yang melayani rute feeder. Sementara itu, pada tahun ini pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan program elektrifikasi transportasi publik dengan meluncurkan 200 unit bus listrik, yang akan melayani di koridor 2 dan 8.
"Peluncuran ini bukan hanya capaian teknis, tetapi juga perubahan besar menuju mobilitas yang lebih hijau," ujar Welfizon.
Dengan penggunaan bus listrik, ia berharap moda transportasi Transjakarta akan makin efisien dan hemat biaya operasional hingga 5 sampai 10 persen. Terlebih, apabila memperhitungkan penghematan dari subsidi BBM, angka penghematan didapat bisa mencapai 18-20 persen.
Ia menambahkan, dengan peluncuran armada baru ini, total jumlah bus listrik yang beroperasi di Jakarta sebanyak 300 unit. Dengan jumlah tersebut, sekitar 20 persen armada bus Transjakarta sudah terelektrifikasi.
Welfizon menyebutkan, keberadaan bus listrik itu bisa menurunkan potensi emisi sekitar 420 ribu ton CO2 equivalent atau sama dengan 1,5 juta pohon yang ditanam. "Jadi, dampak terhadap lingkungan ini juga sangat besar," kata dia.