Dalam pernyataan terpisah, pusat krisis yang didirikan khusus untuk membersihkan tumpahan minyak itu mengatakan lambung salah satu kapal yakni Volgoneft-239 ditemukan di dasar laut. Pusat krisis itu menambahkan setelah cuaca memungkinkan tim penyelam akan memeriksa apakah ada kebocoran minyak di lambung kapal tersebut.
Pusat krisis mengatakan mereka sudah mensurvei 256 kilometer persegi area pesisir Anapa dan mengumpulkan 25 ton tumpahan minyak. Sebelumnya dilaporkan sukarelawan yang membantu membersihkan tumpahan minyak ini merilis video dalam upaya meminta bantuan pemerintah federal Rusia.
Sukarelawan mengatakan mereka dan pihak berwenang setempat kewalahan dalam membersihkan tumpahan minyak. Pada Kamis (19/12/2024) lalu Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut peristiwa itu sebagai bencana ekologis.
Sekitar 30 sukarelawan merilis video di pantai yang penuhi karung-karung pasir yang terkontaminasi minyak. Dalam video yang ditunjukan pada Putin dan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin itu para sukarelawan mengatakan skala bencana terlalu besar untuk dapat diatasi pemerintah daerah dan meminta Moskow mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan.
"Pemerintah daerah tidak memiliki sumber daya profesional dan teknis yang dibutuhkan untuk menetralkan konsekuensi dari bencana skala-sebesar ini dan terpaksa mengkompensasikan kekurangan tenaga kerja dengan sukarelawan dengan sekop," kata juru bicara kelompok sukarelawan, Selasa (24/12/2024) lalu.