ESGNOW.ID, JAKARTA – Dalam perjalanan transisi menuju ekonomi hijau, Bank Mandiri tidak hanya sekadar mengikuti arus, tetapi mengambil peran sebagai pendorong utama. Dengan total pembiayaan hijau yang mencapai Rp142 triliun hingga kuartal III 2024, bank terbesar di Indonesia ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam sektor perbankan hijau di tanah air. Pembiayaan ini meliputi energi terbarukan, kendaraan listrik, dan infrastruktur pendukung lainnya yang berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon Indonesia.
“Pembiayaan hijau kami bukan hanya soal angka, melainkan tentang investasi untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar beberapa waktu lalu.
Pada saat yang sama, Bank Mandiri semakin mempercepat pengurangan pembiayaan untuk sektor energi fosil. Pada September 2024, pembiayaan untuk sektor energi fosil menyusut menjadi Rp20 triliun, sebuah penurunan signifikan dibandingkan Rp24 triliun pada tahun sebelumnya. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan rencana pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Salah satu pilar utama dari upaya hijau Bank Mandiri adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Dalam laporan terbaru, kredit untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) tercatat mencapai Rp673 miliar hingga September 2024, dengan peningkatan signifikan 129,9 persen dibandingkan tahun lalu. Bank Mandiri tak hanya menyediakan kredit untuk kepemilikan kendaraan listrik secara ritel, tetapi juga berfokus pada pembiayaan untuk seluruh ekosistem kendaraan listrik, termasuk sektor otomotif dan energi terbarukan.
“Kami yakin bahwa ekosistem mobil listrik yang kami biayai tidak hanya mempercepat peralihan ke mobilitas rendah karbon, tetapi juga membantu memperkuat kapasitas manufaktur lokal dalam memproduksi kendaraan listrik serta infrastruktur penunjangnya,” tambah Alexandra.
Sektor perbankan kini juga semakin gencar bekerja sama dengan regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan. OJK sendiri telah memperkenalkan pedoman pengelolaan risiko perubahan iklim yang mendorong perbankan Indonesia untuk memainkan peran aktif dalam pencapaian target NZE pada tahun lalu.
“Seiring dengan penerbitan produk dan pedoman terkait pengelolaan risiko perubahan iklim, OJK berharap sektor perbankan Indonesia semakin mendukung keberlanjutan ekonomi dengan menyediakan pembiayaan bagi sektor-sektor ramah lingkungan,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar.
Adapun, pembiayaan hijau di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Pada 2023, total pembiayaan berkelanjutan yang disalurkan oleh perbankan Indonesia tercatat mencapai Rp1.959 triliun. Pembiayaan ini mendukung sektor energi terbarukan, kendaraan listrik, hingga UMKM yang berkomitmen pada prinsip ramah lingkungan.
Selama ini, Bank Mandiri tak hanya berkomitmen untuk mendukung sektor-sektor berkelanjutan, tetapi juga menjadikan keberlanjutan sebagai pilar utama dalam operasional perbankan. Dalam mencapainya, Bank Mandiri mengimplementasikan Sustainable Banking sebagai bagian dari ESG Framework-nya. Ini menjadi strategi utama untuk memastikan bahwa setiap pembiayaan yang diberikan bukan hanya menguntungkan dari segi finansial, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan sosial dan lingkungan.
“Keberlanjutan adalah keharusan. Kami berkomitmen untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dengan memperbesar porsi pembiayaan hijau. Kami percaya ini bukan hanya solusi untuk lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan perekonomian yang lebih baik bagi Indonesia,” ujar Alexandra.
Dengan portofolio pembiayaan hijau yang terus berkembang, Bank Mandiri semakin menunjukkan kepemimpinannya dalam mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dukungan yang diberikan untuk energi terbarukan, kendaraan listrik, dan sektor-sektor berkelanjutan lainnya bukan hanya membantu mengurangi jejak karbon, tetapi juga mendorong pencapaian target Net Zero Emissions pada 2060. Dalam perjalanan ini, Bank Mandiri tak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi masa depan Indonesia yang lebih hijau.