Sabtu 28 Jun 2025 10:07 WIB

Lewat Looping for Life, Bank Mandiri Akselerasi Gerakan Hijau di Mandiri Jogja Marathon 2025

Keberlanjutan bukan sekadar jargon, tetapi bisa dihadirkan dalam bentuk konkret.

Red: Ferry kisihandi
Program Looping for Life menjadi bagian akselerasi implementasi prinsip ESG di Bank Mandiri.
Foto: Bank Mandiri
Program Looping for Life menjadi bagian akselerasi implementasi prinsip ESG di Bank Mandiri.

ESGNOW.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri terus memperkuat komitmen terhadap prinsip keberlanjutan dengan meluncurkan program Mandiri Looping for Life dalam rangkaian acara Mandiri Jogja Marathon 2025.

Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam mengakselerasi implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui pendekatan kreatif dalam pengelolaan limbah tekstil dan plastik menjadi produk fungsional dan estetis.

Program ini mencerminkan upaya nyata Bank Mandiri dalam menginternalisasi nilai-nilai keberlanjutan ke dalam aktivitas bisnis dan gaya hidup masyarakat. Lewat pengolahan pakaian bekas dan limbah plastik menjadi berbagai jenis merchandise, perusahaan tidak hanya menciptakan nilai tambah ekonomi tetapi juga memberikan dampak ekologis secara langsung.

Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah kantong sepatu atau shoe pouch hasil daur ulang pakaian bekas.

Sebanyak 1.000 unit pouch diproduksi dari kain baru hasil upcycle, yang diperkirakan menghemat sekitar 1,35 juta liter air dan menekan emisi karbon hingga 5.000 kilogram CO₂ yang setara dengan emisi mobil yang menempuh jarak lebih dari 20 ribu kilometer.

Tak berhenti di situ, Bank Mandiri juga menghadirkan karpet hasil upcycle dari limbah tekstil yang dihancurkan dan dijahit ulang. Produksi karpet ini mampu menghemat 12.150 liter air serta menurunkan emisi karbon 45 kilogram CO₂, menjadikannya simbol transisi menuju pola konsumsi lebih bertanggung jawab.

Di sisi lain, pendekatan ramah lingkungan turut diterapkan dalam elemen interior acara. Meja, kursi, dan backdrop dibuat dari 206 kilogram limbah plastik yang didaur ulang menjadi material furnitur multifungsi.

Hasilnya, jejak karbon berhasil ditekan hingga 412 kilogram CO₂. Proses ini melibatkan sinergi bersama komunitas pemulung, yang tidak hanya membantu pengumpulan bahan daur ulang, juga membuka peluang penghasilan tambahan dan memperkuat inklusi sosial.

“Program Looping for Life menjadi bagian dari akselerasi implementasi prinsip ESG di Bank Mandiri. Kami ingin menunjukkan, keberlanjutan bukan sekadar jargon, tetapi bisa dihadirkan dalam bentuk konkret yang menyatu dengan keseharian masyarakat,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dikutip Sabtu (28/6/2025).

Menurut Darmawan, pelaksanaan Mandiri Jogja Marathon tahun ini bukan hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga platform edukasi publik soal pentingnya tanggung jawab terhadap lingkungan.

Sebagai wujud nyata dari komitmen ini, Bank Mandiri mengajak seluruh peserta mencoba fitur Livin’ Planet di aplikasi Livin’ by Mandiri, untuk menghitung emisi karbon selama perjalanan menuju lokasi acara.

Dari aktivitas ini, peserta diberi kesempatan menebus jejak karbon mereka lewat donasi penanaman pohon.

Sebanyak 125 pohon telah ditanam, terdiri atas alpukat (Persea americana) dan aren (Arenga pinnata) yang diperkirakan dapat menyerap sekitar 5.185 kilogram CO₂e dalam delapan tahun ke depan.

Jumlah ini setara dengan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh 54 rumah tangga di Indonesia selama sebulan penuh.

“Setiap pohon yang ditanam, setiap pouch yang diproduksi, dan setiap limbah yang kami olah kembali menyimpan pesan besar. Ini bentuk tanggung jawab kami terhadap bumi. Lewat pendekatan kecil namun konsisten, kami ingin mendorong perubahan nyata di masyarakat,” tegas Darmawan.

Bank Mandiri melihat potensi besar dalam sinergi lintas sektor untuk menciptakan dampak yang lebih luas.

Kolaborasi antara perusahaan, komunitas, dan peserta acara membuktikan bahwa keberlanjutan dapat diwujudkan secara holistik tidak hanya dalam konteks pelestarian lingkungan, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi dan sosial.

“Mandiri Looping for Life bukan hanya soal daur ulang. Ini narasi baru tentang bagaimana institusi keuangan bisa menjadi motor penggerak perubahan. Komitmen kami bukan hanya pada profitabilitas, tapi juga pada keberlanjutan bumi yang menjadi tempat kita semua tumbuh bersama,” terang Darmawan.

Dengan pendekatan yang mengedepankan inovasi, fungsi, dan dampak jangka panjang, Bank Mandiri optimistis program ini dapat menginspirasi korporasi lain untuk ikut serta dalam mendorong gaya hidup berkelanjutan di Indonesia.

Terlebih, di tengah krisis iklim global, langkah-langkah seperti ini sangat relevan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan inklusif.

Sebagai informasi, Mandiri Jogja Marathon 2025 sukses digelar pada 22 Juni 2025 lalu dan berhasil merangkul 9.200 pelari dari 17 negara, mencatatkan partisipasi tertinggi sejak ajang ini pertama kali digelar.

Antusiasme peserta yang tinggi ini memperkuat posisi Mandiri Jogja Marathon sebagai salah satu event lari paling bergengsi di Indonesia, sekaligus menjadi wadah strategis bagi Bank Mandiri untuk menyuarakan komitmen keberlanjutan, mendorong sinergi lintas sektor, dan mengakselerasi perubahan menuju gaya hidup yang lebih hijau dan bertanggung jawab.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement