Rabu 16 Apr 2025 11:06 WIB

Aliansi Perbankan Nol Emisi Longgarkan Target Iklim

Perubahan ini juga diyakini sebagai respons terhadap tekanan dari pemerintahan Trump.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Dana iklim (ilustrasi). Aliansi Perbankan Nol Emisi melonggarkan target iklim.
Foto: www.freepik.com
Dana iklim (ilustrasi). Aliansi Perbankan Nol Emisi melonggarkan target iklim.

ESGNOW.ID,  LONDON – Aliansi Perbankan Nol Emisi (NZBA), sebuah koalisi perbankan global yang fokus pada perubahan iklim, melonggarkan sejumlah peraturan yang berlaku bagi anggotanya. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap lambatnya laju transisi dalam ekonomi riil dan setelah beberapa bank besar Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk keluar dari koalisi tersebut.

Perubahan ini juga diyakini sebagai respons terhadap tekanan dari pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, yang mendorong sektor perbankan untuk menghentikan dukungan terhadap upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca Juga

Dalam pemungutan suara yang melibatkan bank-bank anggota, NZBA sepakat untuk mengganti target iklim yang lebih ketat dengan target yang lebih fleksibel.

Sebelumnya, NZBA menargetkan agar seluruh pembiayaan sektor perbankan selaras dengan upaya pembatasan kenaikan suhu global maksimal 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri pada pertengahan abad ini atau tahun 2050.

Target baru yang disepakati adalah untuk menyesuaikan bisnis anggota agar sejalan dengan kenaikan suhu "jauh di bawah 2 derajat Celsius," sambil tetap berupaya mencapai target ideal 1,5 derajat Celsius.

NZBA mengakui bahwa implementasi transisi energi bersih dalam perekonomian riil berjalan lebih lambat dari yang diharapkan. Selain itu, pergerakan pembuat kebijakan dinilai terlalu lambat, dan perkembangan teknologi tidak sepesat prediksi awal ketika bank dan pengelola investasi mendeklarasikan pembentukan NZBA pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP26 di Glasgow.

"Pengetahuan yang kami miliki pada tahun 2021 tentang apa yang mungkin dicapai sangat berbeda dari hari ini. Beberapa industri tidak bertransisi secepat yang kami harapkan empat tahun lalu," ujar Chief Sustainability Officer dan Executive Vice President First Abu Dhabi Bank, Shargiil Bashir, pada Selasa (15/4/2025).

Bashir menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh laju kemajuan teknologi yang tidak secepat perkiraan atau karena kurangnya kecepatan dalam tindakan para pembuat kebijakan. Ia mencontohkan sektor perumahan dan penerbangan sebagai industri yang menghadapi tantangan signifikan dalam transisi.

Lebih dari 100 bank anggota NZBA sebelumnya telah menetapkan target 1,5 derajat Celsius. Namun, koalisi yang kini beranggotakan lebih dari 100 bank tersebut berambisi untuk memperluas keanggotaannya, terutama dengan merangkul bank-bank di negara-negara yang belum memiliki komitmen sekuat itu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah anggota dan memperluas pengaruh koalisi secara global.

Bashir menambahkan bahwa perubahan ini mencerminkan fase evolusi NZBA, dari organisasi yang terutama fokus pada penetapan target menjadi organisasi yang aktif membantu bank-bank dalam mengimplementasikan perubahan yang diperlukan.

Dukungan ini akan diberikan melalui berbagai inisiatif seperti webinar, publikasi makalah sektoral, dan kegiatan pengembangan kapasitas lainnya.

Lebih lanjut, Bashir mengungkapkan bahwa opsi-opsi yang akan dibahas dalam forum NZBA mencakup bagaimana industri keuangan dapat memanfaatkan berbagai metode akuntansi untuk menghitung atau mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk konsep emisi yang dihindari dan mekanisme pasar karbon.

Lebih dari 80 persen anggota NZBA berpartisipasi dalam pemungutan suara terkait perubahan peraturan ini. Hasilnya menunjukkan dukungan yang kuat, dengan sekitar 90 persen suara menyetujui perubahan yang diusulkan.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement