ESGNOW.ID, SCARBOROUGH -- Sedikitnya jumlah bayi yang dilahirkan paus di musim melahirkan, menimbulkan kekhawatiran di antara ilmuwan dan konservasionis. Mereka khawatir satwa itu akan punah.
Paus sikat di Atlantik Utara yang jumlahnya tinggal 370 terus mengalami penurunan populasi beberapa tahun terakhir. Paus itu melahirkan anak-anaknya di perairan sebelah tenggara Amerika Serikat (AS) dari pertengahan November sampai pertengahan April.
Pemerintah federal AS mengatakan untuk memulihkan populasi dibutuhkan 50 bayi paus yang dilahirkan. Tahun itu jumlah paus yang dilahirkan jauh dari target.
Para ilmuwan di New England Aquarium di Boston mengatakan musim melahirkan tahun ini hanya menghasilkan 11 pasang induk-anak. Para konservasionis mengatakan rendahnya angka kelahiran ini menunjukkan perlu perlindungan pada paus. Paus rentan terjerat perangkat penangkapan ikan dan tabrakan dengan kapal besar.
"Mereka juga bereproduksi lebih lambat daripada sebelumnya," tulis laporan International Fund for Animal Welfare (IFAW), Selasa (20/5/2025).
IFAW mengatakan perlambatan reproduksi ini kemungkinan besar disebabkan stres akibat terjerat perangkat penangkapan ikan, navigasi di tengah lalu lintas laut yang sibuk, meningkatnya kebisingan laut, dan perubahan distribusi sumber makanan.
Dalam pernyataannya, New England Aquarium mengatakan musim melahirkan paus tahun ini masih memiliki beberapa titik terang. Beberapa betina melahirkan untuk pertama kalinya, dan hal ini memberikan harapan untuk masa depan. Populasi paus hanya tersisa sekitar 70 ekor betina reproduktif.
"Dengan jumlah anak paus di masa lalu yang berkisar antara 39 hingga nol, kita tidak pernah tahu bagaimana musim melahirkan akan berlangsung. Meskipun jumlah anak paus relatif rendah tahun ini, saya merasa senang dengan adanya empat induk baru yang ditambahkan ke dalam kolam reproduksi," kata ilmuwan senior di Anderson Cabot Center for Ocean Life Philip Hamilton.
Paus-paus ini dapat memiliki berat hingga 150.000 pon atau 45.360 kilogram dan dieksploitasi secara besar-besaran selama era perburuan paus komersial. Mereka telah dilindungi selama beberapa dekade, tetapi lambat untuk pulih.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mengatakan paus-paus tersebut menyimpang dari zona yang telah ditetapkan untuk mencari makanan, dan hal ini membuat mereka berisiko tinggi untuk terjerat dan bertabrakan dengan kapal besar. Paus-paus tersebut bermigrasi dari selatan ke New England dan Kanada untuk mencari makan organisme laut yang berukuran kecil.