ESGNOW.ID, JAKARTA -- Momentum Hari Lingkungan Hidup mengingatkan bahwa keberlanjutan bumi membutuhkan aksi nyata semua pihak. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mentransformasi sampah dan limbah menjadi solusi bernilai tinggi—bahkan menjadi emas.
Direktur Utama PT ANTAM Tbk Nico Kanter, menjelaskan melalui program Bank Sampah yang dikelola Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia, ANTAM menghadirkan inovasi Bank Sampah yang mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah. Sampah yang terkumpul dinilai layaknya tabungan, dengan keunikan: saldo tabungan dapat ditukar dengan produk emas Logam Mulia ANTAM.
“Program ini adalah langkah konkret membangun ekonomi sirkular berbasis komunitas. Kami ingin masyarakat melihat sampah sebagai sumber nilai, bukan beban,” tegas Direktur Utama ANTAM, Nico Kanter.
Bank Sampah tidak hanya menjadi wadah edukasi lingkungan bagi warga sekitar operasi UBPP Logam Mulia di Jakarta Timur, tetapi juga menciptakan rantai nilai berkelanjutan melalui kemitraan dengan pelaku usaha daur ulang.
Selain di Jakarta, pendekatan pengelolaan limbah juga diterapkan secara strategis di Kalimantan Barat. Di wilayah Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Bauksit Kalimantam Barat, ANTAM mengelola program “Kompos Ramah Lingkungan”, yang mengubah limbah organik menjadi pupuk kompos siap pakai.
Program ini mengolah sisa limbah di kantin, vegetasi, dan rumah tangga diolah menjadi pupuk kompos untuk penghijauan lahan pascatambang dan kebutuhan masyarakat. Sepanjang 2024, program ini berhasil memproduksi 1.750 kg kompos yang berkontribusi pada pemulihan ekosistem lokal.
“Inisiatif ini adalah bukti bahwa pengelolaan limbah bisa mendorong restorasi lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat,” tambah Nico.
Kedua program tersebut mencerminkan integrasi antara pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi. ANTAM menegaskan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab korporasi, tetapi gerakan kolektif yang dimulai dari tindakan sederhana: memilah sampah dan mengelola limbah secara bertanggung jawab.
“Pada Hari Lingkungan Hidup ini, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengubah sampah menjadi ‘emas’—baik secara harfiah maupun maknawi,” pungkas Nico