Jumat 25 Jul 2025 08:45 WIB

Wapres Gibran Dorong Anak Muda Jadi Agen Pemilahan Sampah

PLTSa tak bisa jalan tanpa kesadaran memilah sampah sejak dari rumah.

Red: Friska Yolandha
Petugas mengeluarkan sampah yang telah dibakar mesin insinerator saat uji coba di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Mutiara Bangsa, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu (2/7/2025). Teknologi insinerator ramah lingkungan tersebut mampu mengurangi volume sampah hingga 96 persen tanpa menghasilkan polusi udara maupun limbah berbahaya untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir serta mendorong pengelolaan sampah mandiri di tingkat lokal.
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Petugas mengeluarkan sampah yang telah dibakar mesin insinerator saat uji coba di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Mutiara Bangsa, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu (2/7/2025). Teknologi insinerator ramah lingkungan tersebut mampu mengurangi volume sampah hingga 96 persen tanpa menghasilkan polusi udara maupun limbah berbahaya untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir serta mendorong pengelolaan sampah mandiri di tingkat lokal.

ESGNOW.ID, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyebut keberadaan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) harus didukung dengan tata kelola sampah yang baik dari hulu hingga hilir, termasuk memilah sampah yang dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga. Di hadapan anak-anak muda peduli lingkungan, Gibran meminta mereka menjadi penggerak, minimal di rumah masing-masing, untuk mulai memilah sampah.

“Jadi, nanti ketika PLTSa-nya sudah terbangun, itu otomatis dari rumah, rumah-rumah kalian semua, itu harus sudah memilah sampah. Plastik yang ini, yang ini pisah, dan itu enggak gampang. Waktu saya masih wali kota, kita nyoba di satu kecamatan, dua kecamatan, tiga kecamatan, enggak gampang. Kenapa? Banyak yang protes, ribet, sudah bayar retribusi masih disuruh memilah,” kata Gibran saat menghadiri acara Green Impact Festival di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Baca Juga

Meski demikian, Gibran yakin anak-anak muda akan lebih peduli terhadap sampah yang dihasilkan, dan bersedia memilahnya.

“Ini kalau anak-anak muda, justru anak-anak muda nanti yang ngasih tahu orang tuanya ya. Jadi, nanti mengurangi cost (biaya) untuk sorting (pemilahan) di PLTSa-nya,” ujar Wapres Gibran.

Dalam kesempatan yang sama, Gibran menyebut beberapa komunitas peduli lingkungan yang dimotori oleh anak-anak muda, di antaranya Pandawara Group, Zero Waste Indonesia, Society of Renewable Energy (SRE), dan Trash 2 Move. Pandawara Group merupakan kelompok yang melakukan aksi membersihkan tempat-tempat yang tercemar berat oleh sampah seperti aliran sungai, pantai, dan daerah pesisir. Kelompok tersebut pernah diundang secara khusus ke Istana Kepresidenan dan berdialog langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya yakin nanti setelah pulang dari sini akan ada Pandawara-Pandawara yang lain,” ujar Gibran.

“Saya titip teman-teman semua ya. Anak-anak muda itu kan punya dorongan yang kuat, lebih care (peduli), lebih aware terhadap lingkungannya, dan Pak Presiden ini memberi ruang yang sangat besar untuk anak-anak muda berkreasi, berinovasi. Jadi, saya sangat senang sekali anak-anak muda seperti ini diberikan ruang, dan ke depan pasti akan kita kawal,” sambungnya.

Gibran juga meminta karya tulis mengenai pengelolaan sampah yang dibuat oleh para peserta festival.

“Karya-karya tulis yang tadi sudah dibuat nanti tolong dikirim ke saya juga. Coba kita pelajari, apa nanti yang bisa kita kolaborasikan dengan pemerintah,” ujar Wapres Gibran.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement