Kamis 24 Jul 2025 12:42 WIB

Erick Ungkap Dampak Negatif Sampah, dari Kesehatan hingga Perekonomian  

Dari thrifting hingga kebijakan paperless, gerakan hijau terus digencarkan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolandha
Pemulung memilah sampah plastik di zona perluasan atau zona 5 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (16/7/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mengoperasikan zona 5 TPA Sarimukti yang mengusung sistem sanitary landfill seluas 6,3 hektare dan diharapkan dapat memperpanjang usia pakai TPA itu hingga 2,5 tahun ke depan.
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Pemulung memilah sampah plastik di zona perluasan atau zona 5 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (16/7/2025). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mengoperasikan zona 5 TPA Sarimukti yang mengusung sistem sanitary landfill seluas 6,3 hektare dan diharapkan dapat memperpanjang usia pakai TPA itu hingga 2,5 tahun ke depan.

ESGNOW.ID,  JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi persoalan sampah dan dampak lingkungannya yang kian mengkhawatirkan, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Menurut Erick, isu sampah kini bukan lagi persoalan sepele, melainkan sudah menjadi masalah lingkungan serius yang memberikan dampak luas ke berbagai sektor, mulai dari pariwisata hingga kesehatan masyarakat.

"Isu sampah ini menjadi isu yang luar biasa. Kondisi kota besar, mayoritas di Indonesia sekarang itu terjadi isu lingkungan yang sangat amat berat. Kita bisa lihat sampah di mana-mana yang tidak terkendalikan. Ketika sampah di mana-mana tidak terkendalikan, impact-nya luar biasa," ujar Erick dalam acara Green Impact Festival di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Baca Juga

Erick mencontohkan, industri pariwisata yang selama ini menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi justru terdampak karena buruknya pengelolaan sampah. Selain itu, meningkatnya jumlah sampah juga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.

"Sampah juga mengakibatkan kondisi yang tidak higienis. Yang akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat yang sangat menurun. Artinya, government spending untuk kesehatan akan terus naik," sambung Erick. 

Tak hanya itu, Erick juga menyoroti masalah sampah laut yang menurutnya sudah menjadi persoalan global. Erick menilai hal ini harus menjadi perhatian bersama dalam menjaga laut tetap biru.  

"Kami di Kementerian BUMN coba mulai dari yang kecil. Misalnya, kami sudah mendorong penggunaan ulang botol plastik dan kebijakan paperless di lingkungan kementerian," lanjut Erick. 

Erick turut mengapresiasi gerakan bersih-bersih yang digagas oleh komunitas anak muda seperti Pandawara. Erick menyebut gerakan tersebut berhasil mengubah pola pikir masyarakat terkait isu pengelolaan sampah. 

Erick pun menerapkan kampanye serupa ke dunia olahraga, khususnya sepak bola. Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI memastikan kondisi stadion bebas dari sampah baik sebelum maupun setelah pertandingan. 

"Kita pun di sepak bola melakukan pergi bersih, pulang bersih. Jangan sampai pertandingan sepak bola justru hasilnya kotor. Karena yang tanding lawan kita ada Jepang, ada Saudi. Kita kasih lihat dong kita bangsa yang bersih juga," ungkap Erick.

Erick juga menyoroti pentingnya perubahan gaya hidup (lifestyle) masyarakat yang lebih peduli lingkungan. Hal ini termasuk melalui tren thrifting dan kewirausahaan ramah lingkungan yang kini digemari anak muda.

"Lifestyle thrifting ini juga menjadi hal yang bagus karena nggak semua ini bisa jadi sampah. Anak-anak muda sekarang juga mulai menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan. Entrepreneur di daerah luar biasa. Ini bisa menjadi penciptaan lapangan pekerjaan baru," ucap pria berdarah Lampung-Majalengka tersebut. 

Erick menekankan kunci keberhasilan transformasi ini adalah kolaborasi dan komitmen bersama. Dengan kolaborasi, Erick berkeyakinan Indonesia mampu menyelesaikan persoalan sampah.

"Saya percaya Indonesia bisa lebih baik dari ini. Kalau kita bukan saling menyalahkan, tapi kita saling mengisi, saling mendukung. Ini adalah sesuatu yang unstoppable karena kita punya kekuatan besar," kata Erick. 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement