ESGNOW.ID, ATHENA — Petugas pemadam kebakaran Yunani kewalahan menjinakkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan berhutan lebat di timur laut Athena. Pemerintah setempat memerintahkan evakuasi warga pada Senin (16/6/2025) setelah api mendekati permukiman.
Sebanyak 120 petugas, dibantu 17 pesawat dan 30 mobil pemadam, dikerahkan ke Desa Ano Souli, sekitar 40 kilometer dari pusat kota Athena. Warga desa itu, serta penduduk Kota Marathonas di dekatnya, diperintahkan mengungsi demi keselamatan.
Sebagai salah satu negara paling panas di Eropa, Yunani makin merasakan tekanan ekonomi dan lingkungan akibat peningkatan frekuensi karhutla dan banjir dalam beberapa tahun terakhir. Para ilmuwan menyebut perubahan iklim sebagai penyebab utama memburuknya bencana ekstrem di seluruh dunia.
Untuk menghadapi dampak tersebut, Yunani menggelontorkan jutaan euro guna memberi kompensasi kepada rumah tangga dan petani yang terdampak cuaca ekstrem. Pemerintah juga memperkuat sistem pemadaman dengan pengadaan peralatan modern, seiring makin sulitnya memadamkan api saat suhu melonjak pada musim panas.
Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, memicu musim panas yang lebih kering dan panas di Yunani, sekaligus meningkatkan risiko karhutla. Sebagai respons, pemerintah meningkatkan jumlah petugas pemadam kebakaran menjadi rekor tertinggi, yaitu 18.000 orang, ditambah ribuan sukarelawan.
Strategi penanggulangan juga diubah, dengan fokus pada respons cepat dalam jam-jam pertama kebakaran serta patroli yang lebih intensif di wilayah rawan. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis pada April lalu, Menteri Perlindungan Sipil dan Krisis Iklim Giannis Kefalogiannis menegaskan kesiapan pemerintah menghadapi musim panas tahun ini.
“Kami tidak boleh terbuai fakta bahwa kondisi iklim tahun ini tampak sedikit lebih ringan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, skenario buruk masih akan datang,”kata Kefalogiannis.
Karhutla besar yang melanda wilayah utara Yunani pada 2023 menjadi salah satu yang terparah dalam sejarah Eropa. Kebakaran yang berlangsung berminggu-minggu itu menewaskan sedikitnya 20 orang.