ESGNOW.ID, BANTUL — Peresmian Rumah Edukasi untuk konservasi Penyu dihelat di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), belum lama ini. Bersamaan peresmian tersebut, dilakukan pelepasan tukik di pantai setempat.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh seperti Gusti Kanjeng Ratu Bendara dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY R. Hery Sulistio Hermawan, S.Pi., M.T., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Saryadi, S.IP., M.Si., Direktur BCA Antonius Widodo dan beberapa pejabat lainnya.
Antonius menyampaikan, konservasi penyu bukan sekadar melindungi satu spesies, tetapi juga menjaga keseluruhan rantai ekosistem laut. “Peresmian fasilitas konservasi penyu di Pantai Goa Cemara adalah bagian dari komitmen Bakti BCA dalam pelestarian laut Indonesia. Kami berharap fasilitas ini dapat menginspirasi generasi muda untuk peduli dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan,”ujar dia lewat keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), penyu merupakan salah satu spesies yang perlu dilindungi dan dilestarikan. Hal ini akibat degradasi habitat, gangguan lokasi bertelur, dan pencemaran laut. Upaya pelestarian berbasis komunitas seperti ini menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan spesies dan keseimbangan ekosistem pesisir.
Pantai Goa Cemara merupakan salah satu lokasi penting untuk penyu di pesisir selatan DIY. Karakteristik pasir hitam yang lembut, suhu yang stabil, dan garis pantai yang panjang menjadikan kawasan ini habitat ideal bagi penyu. Sejak 2010, Kelompok Konservasi Penyu Mino Raharjo bersama Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY telah menjalankan berbagai upaya pelestarian, dari patroli pantai, penyelamatan telur, penetasan semi-alami, hingga edukasi masyarakat dan pelepasliaran tukik.

Sebagai wujud dukungan terhadap upaya ini, program pilar Bakti Lingkungan BCA menghadirkan sejumlah fasilitas pendukung seperti pembangunan Rumah Edukasi Penyu, penyediaan teknologi inkubasi buatan (Intan Box dan Sari Box) yang mampu meningkatkan keberhasilan penetasan telur hingga 90%, serta penguatan infrastruktur konservasi, termasuk pemasangan paving block dari hasil daur ulang kartu debit dan kredit.
Program konservasi di Pantai Goa Cemara juga merupakan kolaborasi lintas sektor, khususnya bersama Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, pemerintah daerah, komunitas lokal, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya.
Menurut Antonius, kolaborasi ini kembali menegaskan pentingnya sinergi untuk memastikan upaya pelestarian berjalan secara partisipatif dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peresmian fasilitas konservasi, Bakti BCA juga menyelenggarakan edukasi pelestarian penyu bagi 100 pelajar. Materi edukasi disampaikan melalui dongeng interaktif dan aktivitas kreatif, seperti mewarnai totebag dan membuat celengan penyu dari botol bekas.
Tidak hanya memperkenalkan konsep konservasi secara menyenangkan, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya pemilahan sampah bagi para pelajar yang turut mengumpulkan botol plastik bekas untuk didaur ulang. Kegiatan peresmian ditutup dengan pelepasan ratusan tukik ke laut sebagai simbol harapan baru bagi kelestarian ekosistem laut Indonesia. Indonesia merupakan rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu di dunia.