ESGNOW.ID,  SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendorong transisi energi bersih dengan mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan (EBT), khususnya tenaga surya dan biogas. Energi surya dinilai sebagai sumber paling realistis dan potensial untuk dikembangkan secara luas di wilayah ini.

“Setelah mengkaji potensi air, angin, dan pasang surut, kami menyimpulkan energi surya adalah yang paling bisa diandalkan,” kata Analis Kebijakan EBT Dinas ESDM Kaltim, Syamsuddin, Jumat (8/8/2025).

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) saat ini difokuskan untuk menjangkau desa-desa terpencil yang belum terhubung jaringan PLN. Selain menjawab kebutuhan dasar masyarakat, PLTS juga menjadi langkah strategis menambah porsi bauran energi bersih di Kaltim.

Dinas ESDM juga mengembangkan biogas yang bersumber dari kotoran ternak sapi melalui kolaborasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Program ini menyasar kelompok-kelompok tani di pedesaan agar dapat memproduksi energi alternatif secara mandiri.

“Warga tak perlu lagi bergantung pada LPG karena bisa memanfaatkan limbah ternak untuk memasak,” ujar Syamsuddin.

Ia menyebut, skema biogas juga berkembang. Dari sebelumnya dibangun untuk tiap rumah, kini instalasi biogas komunal dikembangkan untuk melayani hingga belasan rumah dalam satu kelompok ternak. Namun, pengelolaan limbah tetap menuntut ternak dikandangkan agar kotoran mudah dikumpulkan setiap hari.

Kepala Bidang EBT dan Konservasi Energi Dinas ESDM Kaltim, Elly Luchritia Nova, menambahkan bahwa hingga 2025, pembangunan PLTS telah menjangkau 72 desa terpencil di empat kabupaten.

Sementara itu, pemanfaatan biogas rumah tangga telah difasilitasi sejak 2012, dengan total 575 unit dibangun untuk peternak.