ESGNOW.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Masyitoh Chusnan, menekankan pentingnya peran strategis perempuan, khususnya para ibu, dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan melalui pengelolaan energi yang bijak di rumah tangga.
“Sebagai ibu, kita harus bisa menjadi teladan dalam keluarga, terutama dalam menghemat energi yang kita gunakan sehari-hari,” ujar Masyitoh dalam kegiatan Sosialisasi Konservasi Energi di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Ia menyampaikan gerakan ‘Aisyiyah sejak awal hadir untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan demi kemaslahatan umat dan kemajuan peradaban. Dalam konteks ekologi, hemat energi merupakan keniscayaan yang menjadi bagian dari peran sebagai khalifah di muka bumi.
“Ini bagian dari jihad ekologis. Hemat energi adalah jalan menebar kebaikan, keadilan, dan kedamaian,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Program 1000 Cahaya Muhammadiyah, Hening Parlan, menyebutkan bahwa ibu adalah pusat energi di rumah. Melalui cara mengatur konsumsi listrik, air, memasak, hingga memilih peralatan rumah tangga, perempuan memiliki kontribusi besar terhadap keberlanjutan.
“Perubahan perilaku energi di rumah oleh seorang ibu bisa menurunkan emisi karbon hingga 15 persen. Ini bukan hanya penghematan, tetapi juga amal jariyah,” ucap Hening, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah.
Ia menjelaskan bahwa Program 1000 Cahaya merupakan bagian dari ikhtiar untuk mendorong transisi energi melalui efisiensi dan pemanfaatan energi terbarukan di masjid, sekolah, pesantren, dan komunitas perempuan.
Sementara itu, Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi Kementerian ESDM, Devi Laksmi, mengatakan perubahan iklim berkaitan erat dengan penggunaan energi fosil yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. “Energi saat ini menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu, menghemat energi adalah bentuk ketaatan kepada Tuhan sekaligus kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Devi mengutip QS Al-A’raf ayat 56 yang menyerukan agar manusia tidak membuat kerusakan di bumi. Menurutnya, setiap rumah tangga dapat menjadi benteng pelestarian energi nasional. “Dan siapa yang paling berperan dalam mengatur pengeluaran rumah tangga? Ya, para ibu,” kata dia.
Sosialisasi Konservasi Energi ini diikuti oleh 285 peserta dari unsur Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah, LLHPB ‘Aisyiyah se-Indonesia, serta masyarakat umum. Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan pelopor gaya hidup berkelanjutan yang dimulai dari rumah masing-masing.
View this post on Instagram