ESGNOW.ID, JAKARTA — Jumlah titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar) terus menunjukkan tren penurunan. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut, hasil ini tak lepas dari sinergi lintas sektor dan keberhasilan teknologi modifikasi cuaca.
“Kemarin, masih ada hotspot kurang lebih 32 kalau tidak salah. Selama dua hari, dari kemarin sampai sekarang, makin menurun dan modifikasi cuacanya saya lihat juga berhasil sehingga ini juga tentu bisa sangat signifikan membantu pemadaman terhadap titik-titik api yang ada,” kata Kapolri dalam keterangan resminya, Jumat (8/8/2025).
Menurut Kapolri, strategi terpadu yang dilaksanakan Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi pemerintah, relawan, dan elemen masyarakat telah berjalan baik. Penanganan dilakukan melalui pembagian tugas satgas darat dan satgas udara yang dilengkapi teknologi water bombing serta modifikasi cuaca.
“Sudah ada pembagian terkait siapa yang menjadi satgas darat. Kemudian, pada saat titik api mulai meningkat, maka ada satgas udara yang bekerja dilengkapi dengan water bombing dan juga memanfaatkan modifikasi cuaca pada saat ada awan yang kemudian bisa diubah menjadi hujan,” katanya.
Meski penanganan darurat telah membuahkan hasil, Kapolri menekankan pentingnya langkah pencegahan, terutama dengan mengedukasi masyarakat agar tidak lagi membuka lahan dengan cara dibakar.
“Bagaimana untuk membuka lahan secara kearifan lokal, tentunya ada aturan-aturannya. Ada garis pembatas. Kemudian, harus diawasi sampai selesai dan tidak ada yang terbakar lagi,” ujar Kapolri.
Ia juga mengingatkan seluruh unsur penanganan karhutla di Kalbar untuk tetap solid dalam mencegah terjadinya kebakaran lanjutan, mengingat isu ini menjadi perhatian serius Presiden RI Prabowo Subianto.
“Karena ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden, saya minta untuk tim terus dijaga kekompakannya dipertahankan dan mudah-mudahan kita bisa lampaui waktu sampai dengan akhir Agustus nanti dan kebakaran hutan betul-betul bisa terjaga,” ucapnya.