ESGNOW.ID, JAKARTA -- Pengunjung kota bersejarah Visegrad yang indah di Bosnia timur, akan disambut oleh pemandangan sampah yang terapung di perairan dalam berwarna biru kehijauan di ngarai sungai Drina. Berton-ton sampah yang mengambang, sebagian besar botol plastik, menjadi ancaman bagi ekonomi berbasis pariwisata lokal serta kesehatan masyarakat.
Sungai Drina mengalir melalui Montenegro, Serbia dan Bosnia, di mana pembangkit listrik tenaga air Visegrad membangun penghalang darurat dari drum minyak di kedalaman ngarai sekitar 20 tahun yang lalu, untuk melindungi bendungannya dari sampah yang terbawa oleh sungai.
"Ada sekitar 5.000 meter kubik berbagai jenis sampah. Sampah itu datang dari segala penjuru dan pemandangan ini terus berulang setiap tahunnya,” kata Dejan Furtula dari Eko Center Visegrad seperti dilansir Reuters, Selasa (9/1/2024).
Furtula mengatakan bahwa sampah-sampah tersebut, yang juga termasuk peralatan rumah tangga, terbawa dari anak-anak sungai Drina di bagian hulu, di mana naiknya permukaan air setelah hujan lebat atau salju menghanyutkan sampah-sampah dari tempat pembuangan sampah di dekatnya ke dalam sungai.
"Anda bisa menemukan apa saja di sungai Drina. Hewan mati, limbah medis, suku cadang mobil. Kami seperti depo sampah regional karena sampah ini tidak dihasilkan oleh warga Visegrad, melainkan oleh mereka yang tinggal di kota-kota di bagian hulu sungai,” kata Furtula
Ia mengatakan bahwa sampah beracun mengancam sistem ekologi sungai yang rapuh. Lalu ketika dibakar, udara yang dihirup oleh warga Visegrad dan para pengunjung akan tercemar.
"Ini adalah bencana besar dan memalukan bagi kita semua, kita menunjukkan kepada dunia sebuah gambaran yang buruk," kata Furtula, seraya menambahkan bahwa para ahli ekologi menduga sungai tersebut juga terkontaminasi oleh logam berat.
Pemilik dan karyawan hotel-restoran di Visegrad, yang terkenal dengan jembatan era Ottoman yang dibuat terkenal oleh pemenang hadiah Nobel Sastra Yugoslavia Ivo Andric, juga mengeluhkan bahwa tempat pembuangan sampah tersebut merugikan pariwisata.
"Para turis disambut dengan tempat pembuangan sampah di Drina dan memberikan komentar negatif. Hal ini mempengaruhi pariwisata dan orang-orang yang tinggal di sini," ujar Dijana Rajic, kepala resepsionis di hotel Andricev Konak.